- Home
- /
- EkBis
- /
- Infrastruktur
Dana Abadi Pendidikan Tembus Rp154,1 Triliun, Sri Mulyani Ungkap Alasannya
Kredit Foto: Istihanah
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa total dana abadi pendidikan Indonesia kini telah mencapai Rp154,1 triliun per akhir 2024.
"Tahun 2025 kami juga ingin melaporkan kepada para pemimpin intelektual peneliti dan seluruh pegiat di dalam sains dan teknologi bahwa negara Indonesia sekarang memiliki yang disebut dana abadi pendidikan mencapai 154,1 triliun rupiah," jelas Sri Mulyani dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Institut Teknologi Bandung (ITB), Kamis (7/8/2025).
Ia menjelaskan bahwa inisiatif pendirian dana abadi pendidikan dimulai sejak 2009 dengan nilai awal Rp1 triliun, sebagai upaya untuk menjaga efektivitas dan akuntabilitas belanja pendidikan yang diwajibkan konstitusi sebesar 20% dari APBN.
"Waktu itu motivasinya ada dua, make sure bahwa anggaran 20% di dalam APBN yang diamanatkan konstitusi tidak wasted," jelas Sri Mulyani.
Menurut Sri Mulyani, banyak institusi pendidikan belum mampu menyerap anggaran dengan efektif.
"Karena waktu kita semuanya belanjakan banyak juga sekolah-sekolah yang tidak mampu untuk menggunakan sehingga dia pakai beli kursi, padahal kursinya masih bagus, ngecet, ganti pagar, karena dia gak tau bagaimana menghabiskan dana pendidikan. Maka motif pertama dulu adalah making sure bahwa dana pendidikan tidak goes wasted. Dibuatlah wadah yang disebut dana abadi," tutur Sri Mulyani.
Baca Juga: Sri Mulyani Gelontorkan Rp2.121 Triliun untuk Belanja Semester II
Sebagai informasi, mengutip dari data yang dipaparkan Sri Mulyani, saldo Dana Abadi Pendidikan (yang mencakup DAP, DAPL, DAPT, dan DAKB) terus meningkat sejak 2010. Pada 2015, nilainya tercatat Rp11,1 triliun, dan melonjak signifikan pasca-2020 hingga mencapai puncaknya di 2024 sebesar Rp154,11 triliun.
Di sisi lain, pendapatan dan belanja dari dana abadi juga meningkat secara signifikan. Pada 2024, pendapatan mencapai Rp10,99 triliun, sementara realisasi belanja mencapai Rp11,58 triliun, yang menunjukkan aktivasi dana untuk mendukung berbagai program pendidikan secara berkelanjutan.
"Sehingga saya ingin melaporkan kepada Bapak-Ibu sekalian, Rp154,11 triliun, kalau tahun ini ditambah dengan another Rp 20 T akan menjadi Rp 175, next year juga akan menambahkan lagi. Dana abadi pendidikan Rp126,12 triliun, ini untuk pendidikan. Dana abadi penelitian Rp12,99 triliun. Dana abadi perguruan tinggi Rp10 triliun. Dana abadi kebudayaan Rp5 triliun," papar Sri Mulyani.
Dana abadi ini berfungsi sebagai instrumen fiskal jangka panjang untuk menjamin keberlanjutan pendanaan pendidikan, termasuk beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), riset, dan pengembangan kapasitas tenaga pendidik.
Kebijakan ini sejalan dengan upaya pemerintah menciptakan ekosistem pendidikan yang produktif dan efisien, terutama dalam mendukung agenda transformasi ekonomi berbasis sains dan teknologi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Istihanah
Advertisement