Alasan Kamboja Nilai Trump Pantas Dapatkan Hadiah Nobel Perdamaian

Kamboja baru-baru ini mengejutkan dunia dengan mengumumkan pencalonan sosok dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke Komite Nobel Norwegia. Ia dinilai pantas mendapatkan penghargaan berupa Hadiah Nobel Perdamaian.

Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet mengatakan bahwa sang presiden memiliki peran pentingnya dalam menghentikan konflik perbatasan antara Kamboja dan Thailand. 

Baca Juga: Diancam Trump, Bos Apple Langsung Patuh Segera Rogoh Kocek 100 Miliar Dolar

"Intervensi tepat waktu ini berhasil mencegah konflik yang berpotensi menghancurkan dan menyelamatkan banyak nyawa," kata Hun Manet, dilansir Jumat (8/8).

Trump menurutnya telah menunjukkan kepemimpinan luar biasa dalam meredakan ketegangan yang sempat memicu bentrokan bersenjata antara Kamboja dan Thailand.

Hun Manet menyebut bahwa dirinya telah mengirimkan pencalonan tersebut kepada Komite Nobel Norwegia. Hal ini menyusul tindakan yang menurutnya sebagai salah satu pencapaian luar biasa dalam meredakan ketegangan dalam kawasan dari Asia Tenggara.

Panggilan Trump kepada para pemimpin kedua negara dikabarkan berhasil memecah kebuntuan diplomatik dan menghentikan salah satu eskalasi militer terparah antara kedua negara dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Militer Thailand Tuding Kamboja Menyerang Lagi, Jenderal Kamboja Angkat Bicara

Intervensi tersebut membuka jalan bagi gencatan senjata yang dinegosiasikan di Malaysia. Hasilnya adalah kesepakatan bahwa kedua pihak tidak akan melanjutkan permusuhan serta akan mengizinkan kehadiran pengamat untuk mengawasi perbatasan dari Kamboja dan Thailand.