Inflasi Biaya Medis Dorong 43% Masyarakat Beli Produk Asuransi

Kadence International mengungkap inflasi biaya kesehatan menjadi faktor utama yang mendorong 43% masyarakat Indonesia membeli atau meng-upgrade polis asuransi jiwa dan kesehatan.

Temuan ini dipaparkan dalam riset yang melibatkan 500 responden dari tujuh kota besar di Indonesia dan disampaikan oleh Safiudin Alwi, Head of Business Acceleration Kadence International, pada Media Briefing FWD x Kadence International Customer Program Research, Selasa (12/8).

"Dari kenaikan biaya medis ini memang ada impact juga sekitar 43% orang-orang at least consider nih, dia tahu ada kenaikan biaya medis. Atau yang sudah punya asuransi, consider untuk upgrade produk," ujar Safiudin.

Baca Juga: Inflasi Medis Meroket, Industri Asuransi Tertekan Imbas Kenaikan Klaim

Inflasi rumah sakit dan obat-obatan membuat masyarakat semakin sadar akan perlunya perlindungan asuransi.

Kenaikan biaya medis juga mendorong perubahan prioritas keuangan, dengan sebagian besar responden mulai mengatur ulang alokasi dana untuk mengantisipasi kebutuhan kesehatan yang semakin mahal.

Baca Juga: Meski Siap Terapkan Co-Payment, Prudential Antisipasi Inflasi Medis Tetap Tinggi

Selain faktor inflasi, pengalaman keluarga atau kerabat yang menghadapi sakit serius atau kecelakaan menjadi pemicu penting keputusan pembelian asuransi.

“Cerita dan pengalaman dari teman, keluarga, dan kerabat mereka sehingga mereka beli asuransi, dan ternyata terbantu oleh asuransi. Nah, itu yang menjadi faktor utama driver, akhirnya mereka beli asuransi,” ujar Safiudin.

Studi ini menegaskan peran signifikan faktor eksternal, terutama tekanan inflasi sektor kesehatan, dalam mendorong peningkatan permintaan produk asuransi di Indonesia.