Kelas Menengah Atas Jadi Penggerak Utama Permintaan Asuransi di Indonesia

Kadence International menyebutkan segmen kelas menengah ke atas dengan pendapatan rumah tangga minimal Rp15 juta per bulan menjadi motor utama permintaan produk asuransi di Indonesia. Temuan ini berdasarkan survei terhadap 500 responden di tujuh kota besar, yakni Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Palembang, Makassar, dan Bali.

Head of Business Acceleration Kadence International, Safiudin Alwi, menjelaskan fokus riset diarahkan untuk menangkap kelompok middle-upper yang memiliki daya beli tinggi serta alokasi anggaran khusus untuk perlindungan finansial.

“Kalau pendapatan rumah tangga, memang kita set minimal Rp15 juta. Social Economic Status ini kita derive dari beberapa parameter agar bisa meng-capture kelas menengah atas dan orang-orang yang masih memiliki budget untuk membeli asuransi,” ujarnya dalam Media Briefing FWD x Kadence International Customer Program Research, Selasa (12/8/2025).

Baca Juga: Survei Ungkap Masyarakat Baru Siapkan Asuransi Saat Usia 45–50 Tahun

Menurut Safiudin, literasi finansial di segmen ini sudah tergolong baik. Prioritas utama mereka adalah keamanan dan stabilitas keuangan, termasuk dana darurat dan investasi jangka panjang. “Dari top 2 ini saja kita sudah melihat sebenarnya literasi finansial itu sudah baik di Indonesia,” katanya.

Baca Juga: Inflasi Biaya Medis Dorong 43% Masyarakat Beli Produk Asuransi

Survei juga menemukan tingginya kepemilikan produk asuransi di segmen ini. Dana medis menempati prioritas ketiga setelah kepemilikan rumah dan pendidikan anak. Safiudin menambahkan, 82% responden mengaku memahami produk asuransi dengan baik. “Kalau kita lihat di sini secara total, itu adalah 82% yang klaim kalau mereka sudah paham tentang isi hasil asuransi,” ujarnya.

Kadence menilai data ini menjadi masukan penting bagi industri asuransi untuk merancang produk yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan kelas menengah atas, yang menjadi motor utama pertumbuhan pasar asuransi nasional.