Kredit Foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko
Pasar minyak diperkirakan akan bereaksi tenang saat dibuka setelah terjadinya pertemuan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska, Amerika Serikat (AS).
ICIS Analyst, Ajay Parmar mengatakan bahwa pertemuan itu menghasilkan sinyal kesepakatan damai penuh untuk Ukraina-Rusia. Ia bukan sekadar gencatan senjata seperti yang didesak Kyiv dan Uni Eropa. Eropa.
Baca Juga: Kaya Sawit, Prabowo Heran Indonesia Pernah Krisis Minyak Goreng!
“Ini berarti aliran minyak akan terus berlanjut tanpa gangguan dan seharusnya berdampak negatif pada harga minyak,” kata Ajay Parmar, dilansir Minggu (17/8).
Trump juga mengatakan akan menunda penerapan tarif pada negara-negara yang membeli minyak dari Rusia. Sebelumnya, Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap negara itu serta sanksi sekunder kepada negara-negara pembeli minyak dari Rusia.
“Namun, kami menilai dampaknya minimal dan harga kemungkinan hanya turun sedikit dalam jangka sangat pendek," ungkap Parmar.
Baca Juga: Usaha Minyak Jelantah di Kopdes Syariah Mekar Jaya Jadi Inovasi Menjanjikan
Pasar minyak kini menunggu perkembangan dari pertemuan dari Trump dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky di Washington. Hingga kesepakatan tercapai, harga minyak mentah diperkirakan tetap bergerak dalam kisaran sempit.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement
