Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Kreatif Berkaitan Sangat Erat dengan Ekosistem Gig Economy

Industri Kreatif Berkaitan Sangat Erat dengan Ekosistem Gig Economy Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya mengungkapkan indsutri kreatif berkaitan sangat erat dengan ekosistem gig economy, sistem kerja proyek jangka pendek yang didukung platform digital.

Oleh karena itu, Kementerian Ekraf mendukung gig economy yang termasuk dalam paket stimulus ekonomi yang terdiri dari 8 program akselerasi di 2025, 4 program yang dilanjutkan di 2026, dan 5 program andalan pemerintah untuk penyerapan tenaga kerja.

Baca Juga: Paket Ekonomi Segera Diluncurkan hingga Awal Tahun Depan, Termasuk Magang Fresh Graduate

Ini disampaikan Menteri Ekraf dalam pemaparan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta saat Rapat Koordinasi Finalisasi Paket Ekonomi 2025 dan Penyerapan Tenaga Kerja yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartanto pada Senin (22/9/2025).

"Dukungan terhadap gig economy kami lakukan sejak tahap kreasi ide, produksi, distribusi, konsumsi, hingga konservasi yang terkait dengan perlindungan kekayaan intelektual. Kami juga berkolaborasi dengan kementerian/lembaga lain untuk pelatihan dasar kewirausahaan, salah satunya juga dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," ucapnya, dikutip dari siaran pers Kemen Ekraf, Selasa (23/9).

Kementerian Ekonomi Kreatif terlibat dalam salah satu program akselerasi 2025, yaitu Program Perkotaan (pilot project DKI Jakarta) yang berfokus pada peningkatan kualitas permukiman serta penyediaan platform bagi gig economy. Dalam program ini, Kementerian Ekraf berperan mendukung aktivasi co-working space melalui:

1.⁠ ⁠Pelatihan Keterampilan Dasar Digital untuk subsektor ekraf (tahap kreasi); contohnya melalui pelatihan adobe/canva, pelatihan produksi musik digital, pelatihan konten kreator, hingga voice over.

2.⁠ ⁠Pelatihan dan fasilitasi akses pendanaan/pembiayaan (tahap produksi); contohnya pelatihan penyusunan proposal bisnis dan pitching, mitigasi risiko keuangan, dan business matching.

3.⁠ ⁠Pelatihan akses pasar (tahap distribusi, konsumsi, dan konservasi); contohnya pelatihan terkait platform digital, digital marketing, serta pelindungan kekayaan intelektual.

4.⁠ ⁠Pelatihan dasar kewirausahaan (berkolaborasi dengan K/L lain); seperti penyusunan model bisnis, laporan keuangan, dan manajemen proyek.

Menteri Ekraf Teuku Riefky menyampaikan bahwa jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif saat ini mencapai sekitar 26,5 juta orang, dengan pertumbuhan 1–2,5 juta pekerja dalam lima tahun terakhir. Lebih dari separuhnya, sekitar 52 persen, merupakan generasi muda yang akrab dengan teknologi digital.

Kondisi ini menunjukkan potensi besar ekonomi kreatif dalam menyerap tenaga kerja, termasuk bagi kelompok kelas menengah di perkotaan. Sejalan dengan itu, Menteri Ekraf Teuku Riefky menegaskan peran Kementerian Ekraf dalam mendukung target perekonomian nasional.

“Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian ini mencakup pertumbuhan PDB, nilai ekspor, investasi, dan tenaga kerja. Artinya kami bertanggung jawab mendukung program Presiden melalui Menko Perekonomian, khususnya terkait tenaga kerja. Tren pertumbuhan semester I cukup positif, dan kami optimistis target yang ditetapkan oleh Bappenas dalam RPJMN bisa tercapai dengan dukungan lintas kementerian.” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky.

Terkait lokasi penyediaan co-working space dan platform untuk gigs economy, Kementerian Ekraf akan memperluas lokasi aktivasi, tidak hanya di DKI Jakarta, tetapi hingga ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Riau, yang juga termasuk dalam lokasi prioritas pengembangan ekonomi kreatif. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung turut menyampaikan rencana fasilitasi sarana untuk mengembangkan gig economy, khususnya di Jakarta.

“Dengan dana yang dialokasikan, kami akan memanfaatkannya untuk pengembangan placemaking di Glodok, Kota Tua, dan Pasar Baru, serta untuk revitalisasi pasar-pasar di Jakarta. Selain itu, dana juga akan digunakan untuk fasilitasi co-working space sekaligus ruang bagi pelaku gig economy. Dengan langkah ini, kami optimistis Jakarta dapat terus tumbuh dan berkembang lebih baik,” ujar Pramono Anung.

Program stimulus ekonomi 2025 mencakup berbagai program strategis termasuk program magang bagi 20 ribu fresh graduate, insentif PPh 21 DTP untuk sektor pariwisata dan padat karya, bantuan pangan serta JKK–JKM bagi pekerja transportasi online dan logistik, program perumahan pekerja, padat karya tunai, deregulasi perizinan, dan dukungan gig economy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: