Bursa Asia Mixed, Investor Amati Sinyal Kebijakan Suku Bunga

Bursa Asia berakhir dengan hasil yang variatif pada perdagangan di Selasa (23/9). Investor mencermati keputusan moneter dari sejumlah negara, termasuk potensi pemangkasan suku bunga lanjutan dari Federal Reserve (The Fed). Amerika Serikat (AS).

Dilansir Rabu (24/9), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia. Bursa China anjlok menyusul pengumuman penahanan suku bunga dari Bank Sentral China (PBOC):

• Hang Seng (Hong Kong): Turun 0,70% ke 26.159,12
• CSI 300 (China): Turun 0,06% ke 4.519,78
• Shanghai Composite (China): Turun 0,18% ke 3.821,83
• Nikkei 225 (Jepang): Naik 0,99% ke 45.493,66
• Topix (Jepang): Naik 0,49% ke 3.163,17
• Kospi (Korea Selatan): Naik 0,51% ke 3.486,19
• Kosdaq (Korea Selatan): Turun 0,25% ke 872,21

Dari China, bank sentral kembali mempertahankan suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun  pada level dari 3% - 3,5%. Hal tersebut menjadi keputusan moneter yang sudah berlangsung selama empat bulan berturut-turut.

Dari Amerika Serikat (AS), pelaku pasar akan menantikan rilis data ekonomi terbaru, yakni S&P Global Manufacturing dan Services. Mereka juga menantikan sinyal arah suku bunga dari KetuaThe Fed Jerome Powell.

Baca Juga: Harga Saham TUGU Melambung ke Level Tertinggi, Analis: Valuasi Masih Sangat Murah

Ekspektasi akan berlanjutnya pemangkasan suku bunga tengah menguat menyusul sejumlah data ekonomi yang hadir dari AS. Investor memandang bahwa pelemahan pasar tenaga kerja yang dibarengi tingkat inflasi terkendali, akan memberikan ruang bagi bank sentral untuk melanjutkan penurunan suku bunga.