Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Logam Dasar Terus Tunjukkan Kinerja Positif

Industri Logam Dasar Terus Tunjukkan Kinerja Positif Kredit Foto: KRAS
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri logam dasar memiliki peran vital dalam menopang berbagai subsektor lainnya sebagai mother of industry, ditambah dengan kinerjanya yang terus menunjukkan tren positif.

Pada triwulan II tahun 2025, industri logam dasar mencatatkan kontribusi sebesar 6,7 persen terhadap PDB nasional dan tumbuh double digit sebesar 14,7 persen secara tahunan.

Baca Juga: F8 Festival Kreatif Jadi Penggerak Utama Pariwisata Kawasan Indonesia Timur

Ini disapampaikan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta mewakili Menteri Perindustrian pada acara Pelepasan Ekspor Produk Cold Rolled Coil (CRC) PT Krakatau Baja Industri (KBI) ke Spanyol yang berlangsung di Cilegon, Banten, Kamis (25/9/2025).

“Capaian ini merupakan hasil ekspansi produksi yang semakin luas, didorong oleh permintaan global yang terus meningkat, khususnya dari sektor besi dan baja, serta keberhasilan program hilirisasi nasional yang konsisten menambah nilai produk dalam negeri,” kata Dirjen ILMATE, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Jumat (26/9).

Dirinya mengatakan industri baja nasional kini memiliki peranan penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur, penguatan industri permesinan, otomotif, galangan kapal, hingga energi. 

Berdasarkan data World Steel Association, Indonesia pada 2024 menempati posisi ke-14 dalam produksi crude steel dunia dengan capaian 17 juta ton, atau meningkat 98,5 persen dibandingkan tahun 2019 yang hanya berproduksi 8,5 juta ton.

“Saat ini, kapasitas terpasang crude steel nasional mencapai 21 juta ton dan ditargetkan meningkat menjadi 27 juta ton pada 2029. Ini menunjukkan optimisme dan langkah ekspansif Indonesia dalam memperkuat daya saing di tingkat global,” ungkapnya.

Sejalan dengan sasaran tersebut, PT KBI ikut memberikan andil terhadap performa positif industri logam dasar nasional. Sepanjang 2025, perusahaan ini telah mengekspor 62 ribu ton produk CRC ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Polandia, dan Spanyol. Pada pelepasan ekspor ke Spanyol kali ini, PT KBI mengapalkan produk CRC dengan volume lebih dari 54 ribu ton atau senilai Rp571 miliar. 

Menurut Setia, momentum ekspor ini menjadi bukti nyata ketangguhan industri manufaktur Indonesia, khususnya industri baja, dalam menembus pasar internasional. Selain itu, menjadi bukti bahwa produk baja Indonesia memiliki peluang besar dan mampu bersaing di kancah global.

“Pelepasan ekspor ini mencerminkan kemampuan industri baja nasional menghasilkan produk berkualitas tinggi yang mampu memenuhi standar internasional. Kami memberikan apresiasi kepada PT Krakatau Baja Industri atas konsistensinya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui aktivitas ekspor yang berkelanjutan,” tuturnya.

Setia menambahkan, ekspor CRC kali ini juga memperlihatkan sinergi kuat antara PT KBI sebagai industri penggilingan baja dengan PT Krakatau Steel sebagai penyedia bahan baku hulu. “Kolaborasi ini mencerminkan kekuatan ekosistem industri baja dalam negeri dalam merespons permintaan global,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: