Saham Meroket 182%, Bos ESTA Singgung Soal Rencana Akuisisi

PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA) angkat bicara terkait lonjakan drastis harga sahamnya yang membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) menjatuhkan suspensi pada 9 Oktober 2025. Dalam perdagangan terakhir sebelum suspensi, saham ESTA tercatat melesat 34,64% ke level Rp206, dengan kenaikan fantastis 49,28% dalam sepekan dan bahkan 182,19% dalam sebulan terakhir.

Direktur ESTA, Andaru Surya Gautama, menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki informasi atau kejadian material yang dapat memicu kenaikan harga saham tersebut. Meski demikian, Andaru mengakui bahwa saat ini perseroan memang sedang dalam tahap diskusi terkait kemungkinan akuisisi saham.

Baca Juga: Pasar Saham Anjlok, Efek Pengumuman Baru Trump Hantui Bursa Asia

"Terkait hal tersebut, Pemegang Saham Pengendali Perseroan tengah melakukan diskusi dengan pembeli prospektif namun hal tersebut belum dapat dikonfirmasikan karena belum terdapat perjanjian yang mengikat antara para pihak dan terikat dengan kerahasiaan di antara pemegang saham," jelas Andaru.

Ia juga menambahkan, apabila nantinya sudah ada kesepakatan resmi, perusahaan akan patuh terhadap ketentuan yang berlaku.

“Segera setelah Perseroan mendapatkan informasi dari para pihak, Pemegang Saham Pengendali baru akan tunduk dan melaksanakan kewajiban sesuai dengan POJK 9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka serta dengan segera akan melaksanakan Keterbukaan Informasi kepada Masyarakat/Publik,” pungkasnya.