Rosan Roeslani Tegaskan Direksi Asing di Garuda untuk Perkuat Transformasi dan Teknologi

CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani menilai penunjukan jajaran direksi baru Garuda Indonesia merupakan langkah strategis untuk memperkuat proses transformasi dan meningkatkan daya saing maskapai nasional tersebut. Hal itu disampaikan Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (17/10), menanggapi sejumlah kritik terkait susunan direksi baru Garuda.

Menurut Rosan, keputusan tersebut sudah melalui pertimbangan matang, termasuk penempatan dua warga negara asing di jajaran direksi, yang merupakan pertama kalinya dilakukan dalam sejarah BUMN. Ia menegaskan bahwa hal itu telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

“Kalau dilihat lebih dalam, memang ada dua orang dari warga negara asing yang ditempatkan di BUMN. Karena di dalam undang-undangnya sudah diperbolehkan. Justru dengan tim ini, kami melihat Garuda akan menjadi lebih kuat,” ujar Rosan.

Baca Juga: Rosan Buka Suara Soal Direksi Garuda Dijabat Purnawirawan TNI Hingga WNA

Ia menjelaskan, kedua ekspatriat tersebut memiliki rekam jejak panjang di industri penerbangan global. Salah satunya memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di Singapore Airlines, sementara yang lain pernah bekerja di sejumlah maskapai internasional. Kombinasi pengalaman tersebut dinilai penting untuk mendukung transformasi Garuda, terutama dalam aspek teknologi dan efisiensi operasional.

“Mereka juga diberikan kepercayaan dalam bidang teknologi dan transformasi Garuda. Jadi kalau dilihat secara keseluruhan, ini langkah yang sangat baik,” tambahnya.

Rosan menekankan bahwa Danantara sebagai pengelola investasi BUMN terus melakukan analisis lanjutan terhadap kinerja Garuda Indonesia. Ia menyebut pihaknya juga akan memberikan pendanaan lanjutan, namun memastikan agar setiap dana yang disalurkan digunakan secara tepat sesuai rencana yang telah dipresentasikan kepada Danantara.

“Kami memastikan pendanaan selanjutnya benar-benar digunakan sesuai dengan apa yang direncanakan dan sudah dipresentasikan kepada kami,” ujarnya.

Terkait dengan kontrak kerja dua orang asing yang memegang jabatan tinggi di Garuda Indonesia akan mengikuti peraturan perusahaan yang berlaku.

“Kan ada undang-undang perusahaan, kita ikuti itu saja,” pungkasnya.