Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rosan Buka Suara Soal Direksi Garuda Dijabat Purnawirawan TNI Hingga WNA

Rosan Buka Suara Soal Direksi Garuda Dijabat Purnawirawan TNI Hingga WNA Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, mengungkap alasan di balik perombakan jajaran direksi PT Garuda Indonesia Tbk yang dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu, 15 Oktober 2024. Dalam rapat tersebut, posisi Direktur Utama Garuda yang sebelumnya dijabat oleh Wamildan Tsani resmi digantikan oleh Letnan Jenderal TNI (Purn.) (Hor.) Glenny Kairupan.

Rosan menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya restrukturisasi internal untuk memperkuat manajemen Garuda Indonesia dengan melibatkan tenaga ahli asing atau ekspatriat. 

"Memang mungkin ini berkaitan tentunya dengan ekspat yang kita tempatkan di dalam Garuda. Karena ini kita mau menunjukkan bahwa kita ini serius," kata Rosan di Hotel JS Luwansa, Jakarta pada Kamis (16/10/2025). 

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Depak Wamildan Tsani dan Tunjuk Glenny Kairupan

Sebagai bagian dari transformasi tersebut, Garuda Indonesia menunjuk dua warga negara asing, yakni Neil Raymond Nills sebagai Direktur Transformasi dan Balagopal Kunduvara sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko.

Selain itu, Garuda juga mengangkat dua warga negara asing yaitu Neil Raymond Nills sebagai Direktur Transformasi dan Balagopal Kunduvara yang menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko.

Rosan menambahkan, Danantara telah menyalurkan dana investasi senilai US$400 juta atau sekitar Rp6,6 triliun ke Garuda Indonesia. Perbaikan manajemen berpotensi akan ada dana suntikan tambahan.

"Karena di dalam Garuda ini kita juga menginvestasikan dana yang tidak kecil ya, kita sudah kucurkan 400 juta dolar dan kemungkinan akan bertambah. Jadi kita melihat bahwa manajemen memiliki peran yang sangat-sangat penting," tambahnya.

Baca Juga: Salah Langkah Selamatkan Garuda Indonesia

Menurut Rosan, perubahan struktur kepemimpinan ini juga sejalan dengan revisi undang-undang yang kini memungkinkan penempatan ekspatriat di level manajemen BUMN. Ia mencontohkan, para ekspatriat baru Garuda memiliki pengalaman panjang di maskapai internasional seperti Singapore Airlines dan Iberia Airlines.

"Oleh sebab itu karena revisi undang-undang juga sudah dibuka, kita bisa menaruh ekspat di level manajemen dan dengan background yang sangat kuat ya. Contoh dari Garuda ini pertama yang sudah berkarir 25 tahun di Singapore Airlines. Kedua sudah berkarir juga sangat lama di Iberia Airlines dan di 3 perusahaan atau 4 perusahaan penerbangan lainnya. Jadi itu yang memang dibutuhkan transformasi yang sangat signifikan dari Garuda," tambahnya. 

Rosan menegaskan, langkah ini ditujukan untuk memperkuat struktur internal dan mempercepat inovasi di tubuh Garuda Indonesia

"Kita ingin memastikan tim yang kita taruh ini lebih memperkuat lagi ke depannya dari kebijakan, dari misi-misinya dan rencana-rencananya. Karena rencananya kan pasti ada dan baik ya, tapi kuncinya bagaimana implementasi dan rencana itu bisa dilaksanakan," terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: