Kredit Foto: PGN
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui Sales Operation Region II (SOR II) menyelesaikan relokasi jaringan pipa gas bumi berdiameter 16 inci di Jalan Gorowong, Kecamatan Karawang Timur, Jawa Barat, lebih cepat dari target waktu yang ditetapkan. Pekerjaan ini rampung dengan aman, tanpa gangguan terhadap pasokan gas bumi ke pelanggan rumah tangga.
Relokasi dilakukan untuk mendukung pembangunan Underpass Gorowong, salah satu proyek strategis Pemerintah Kabupaten Karawang yang bertujuan mengurai kemacetan dan meningkatkan konektivitas antarwilayah. Pipa bawah tanah yang terdampak proyek dipindahkan dengan perhitungan teknis presisi agar tetap menjaga keselamatan dan kontinuitas pasokan energi.
“Kami berhasil menyelesaikan pekerjaan dalam waktu 60 jam, lebih cepat dari estimasi 80 jam yang direncanakan, dan lancar tanpa insiden. Semua tahapan dijalankan dengan perencanaan matang, pengawasan ketat, serta koordinasi yang solid antarinstansi,” ujar Wuriana Irawati, Area Head PGN Karawang, Selasa (22/10/2025).
Baca Juga: Satu Tahun Prabowo, PGN Sebut 814 Ribu RT Tersambung Jargas
Selama proses berlangsung, aliran gas bumi ke pelanggan rumah tangga tetap aman dan tidak terganggu. PGN memastikan langkah antisipatif berjalan efektif berkat dukungan teknis yang kuat, komunikasi yang baik, dan sistem pengawasan yang ketat di lapangan.
Pelanggan di wilayah terdampak proyek yang tetap menerima pasokan gas secara normal mencakup 9.559 pelanggan rumah tangga (RT) dan tujuh pelanggan kecil (PK/UMKM). Untuk menjaga keandalan pasokan, PGN menyiapkan sistem back-up CNG (Compressed Natural Gas) yang disuplai oleh PT Gagas Energi Indonesia melalui GTM (Gas Transport Module) berkapasitas 10 Ft @800 m³. Selama pekerjaan berdurasi 60–80 jam, kebutuhan gas back-up setara dengan sekitar 10.000 m³, memastikan pasokan tetap stabil bagi seluruh pelanggan.
“Kami ingin pelanggan tetap merasa aman dan nyaman. Meskipun ada pembangunan besar di sekitar mereka, PGN memastikan layanan gas tetap berjalan normal. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami sebagai penyedia energi nasional,” tambah Wuriana.
Sebelum pekerjaan dimulai, PGN melakukan sosialisasi langsung kepada pelanggan terdampak untuk menjelaskan jadwal, durasi, serta langkah antisipasi selama proses relokasi. Perusahaan juga melakukan pemantauan harian (daily update) terhadap progres pekerjaan guna memastikan transparansi, efisiensi, dan keselamatan kerja.
Baca Juga: PGN Hadirkan Teknologi Faspol, Solusi Ganda untuk Sampah dan Energi di Karimunjawa
Seluruh proses dilaksanakan sesuai standar HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) tertinggi. Tim teknis PGN disiagakan 24 jam selama pekerjaan berlangsung untuk memastikan tidak ada potensi gangguan maupun kebocoran jaringan gas.
Keberhasilan penyelesaian relokasi ini menjadi bukti sinergi dan kolaborasi lintas fungsi di lingkungan Subholding Gas Pertamina. Proses di lapangan melibatkan kerja sama erat antara Divisi OMM, Tim PGN SOR II (Area Karawang, RSCM, ROGM, dan RSS), serta dukungan penuh dari PT PGAS Solution dan PT Gagas Energi Indonesia.
“Pekerjaan ini mencerminkan semangat kolaborasi PGN SOR II bersama lintas direktorat dan anak perusahaan PGN. Kami ingin masyarakat merasakan bahwa pembangunan dapat berjalan seiring dengan layanan publik yang andal dan berkelanjutan,” tutup Wuriana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement