Kredit Foto: Ist
Bank Indonesia (BI) menyoroti dampak global dari government shutdown Amerika Serikat (AS) terhadap ekonomi nasional.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juli Budi Winantya mengungkapkan bahwa ketidakpastian global yang disebabkan government shutdown AS akan berdampak pada sektor ekonomi dunia.
“Ketidakpastian global saat ini cukup tinggi, salah satunya dari AS. Shutdown terjadi, dampaknya bisa ke defisit fiskal yang lebih besar, lalu berpengaruh ke ekspektasi yield, tingkat pengangguran, dan persepsi pasar,” ujar Juli dalam acara Pelatihan Wartawan BI di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, Jumat (24/10/2025).
Baca Juga: BI Catat Uang Beredar Tembus Rp9.771,3 triliun di September 2025
Juli menambahkan, dengan kondisi pengangguran dan kondisi pasar tersebut, Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) akan melakukan perubahan kebijakan suku bunga acuan (Fed Funds Rate).
Juli menilai, kebijakan moneter The Fed tersebut dampaknya akan terasa langsung pada pasar keuangan global, sehingga berpotensi timbulnya volatilitas di pasar keuangan, yang perlu terus diantisipasi oleh negara berkembang seperti Indonesia.
Baca Juga: BI Borong SBN Rp268 Triliun per 21 Oktober 2025, Meningkat Rp51 Triliun
Lebih lanjut, Juli mengatakan saat ini ekonomi global masih dalam tren melambat. Hal ini dikarenakan kebijakan tarif dagang AS yang menekan perdagangan global.
“Ini mempengaruhi kegiatan ekspor-impor di sejumlah negara, termasuk di Amerika Serikat yang pertumbuhannya melambat,” terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement