Kredit Foto: Istimewa
Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) dalam memperkuat daya saing industri dan memperluas akses pasar global bagi pelaku usaha membuahkan hasil konkret. Melalui ajang West Java Expo (WJX) 2025, total nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp328,6 miliar atau setara USD19,85 juta, mempertegas posisi Jabar sebagai salah satu motor penggerak ekspor nasional.
Pameran berskala internasional ini menjadi etalase bagi produk unggulan Industri Kecil Menengah (IKM), Usaha Kecil Menengah (UKM), serta industri besar asal Jabar. WJX 2025 diselenggarakan bersamaan dengan Trade Expo Indonesia (TEI) dengan tema “West Java: Unlocking Opportunities in the Globally Integrated Market.”
Langkah strategis ini merupakan tindak lanjut implementasi Peraturan Gubernur Jabar Nomor 94 Tahun 2022 tentang Pemberdayaan dan Pengembangan Pelaku Usaha Kecil yang Berorientasi Ekspor (KOMPOR). Melalui regulasi tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar menjalankan berbagai program penguatan ekosistem ekspor, seperti Pendampingan Produk Potensi Ekspor (PROSPEK PESAT), Export Coaching Program (ECP), Coaching Program for New Exporter (CPNE), dan pembentukan Desa Devisa Kopi di Kabupaten Subang bekerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
Selain itu, pemerintah juga memfasilitasi sertifikasi halal bagi 24 pelaku usaha kopi, penerapan standar HACCP untuk dua pelaku usaha, serta penyusunan Nutrition Fact bagi puluhan industri pangan guna memperkuat kesiapan ekspor.
WJX 2025 menampilkan 50 pelaku usaha dan delapan kawasan industri dengan produk dari sektor food and beverages, fashion, personal care, hingga industry and technology. Paviliun Jabar menarik perhatian 286 pengunjung, buyer, dan investor dari berbagai negara, termasuk India, Malaysia, Arab Saudi, Korea Selatan, Australia, Vietnam, Jepang, Amerika Serikat, Jerman, dan Afrika Selatan.
Produk yang paling diminati berasal dari kategori personal care dan food and beverages, khususnya produk rempah-rempah. PT Mekar Saluyu Grup mencatat penjualan ritel terbesar melalui produk cengkeh dan vanila, sementara PT Aquila Natural Globalindo membukukan nilai MoU dan potensi ekspor tertinggi untuk produk skincare.
Beberapa perusahaan lain, seperti PT Azaki Food Internasional, PT Alam Scientia Asia, PT Inti Gravfarm Indonesia, dan CV Bechips, juga menandatangani kerja sama dagang dengan mitra luar negeri dari Chile, Arab Saudi, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang.
Sebelum puncak acara, Disperindag Jabar juga menggelar rangkaian Road to WJX, meliputi webinar akses pasar ke Lebanon, promosi produk halal ke Timur Tengah bersama ITPC Dubai dan Jeddah, hingga business pitching dengan ITPC dari berbagai negara. Dari rangkaian kegiatan tersebut, nilai transaksi tercatat Rp36,81 miliar atau sekitar USD2,22 juta.
Prestasi lain juga diraih oleh pelaku usaha asal Jabar melalui penghargaan Primaniyarta 2025, yakni PT Azaki Food Internasional untuk kategori UMKM Bisa Ekspor dan PT Agate International untuk kategori Eksportir Jasa. Sementara itu, Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA) Jabar dinobatkan sebagai yang terbaik nasional dalam penanganan verifikasi SKA, dan IPSKA Kabupaten Bekasi meraih penghargaan pelayanan terbaik.
Kesuksesan WJX 2025 menjadi bukti nyata komitmen Pemprov Jabar dalam memperkuat ekosistem ekspor melalui kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, lembaga keuangan, dan perwakilan perdagangan luar negeri.
Baca Juga: Tanggapi Tantangan KDM Soal Dana Pemda, Purbaya: Saya Bukan Pegawai Pemda Jabar
“West Java Expo bukan sekadar pameran, tetapi jembatan yang membuka jalan bagi produk-produk Jabar untuk mendunia,” demikian pesan yang menggema di akhir gelaran WJX 2025, yang menandai semangat ekspor Jabar menuju pasar global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement
