Kredit Foto: Bank Jakarta
PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Bank Jakarta) mencatatkan kinerja positif hingga triwulan III/2025 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp520,81 miliar, naik 1,46% secara tahunan (year-on-year / YoY) dari Rp513,23 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja tersebut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 6,35% menjadi Rp2,16 triliun dibandingkan Rp2,03 triliun pada triwulan III/2024. Selain itu, keberhasilan Bank Jakarta menekan beban bunga hingga 7,77% turut berkontribusi terhadap peningkatan profitabilitas.
Total aset Bank Jakarta per akhir September 2025 tercatat Rp90,72 triliun, tumbuh 12,37% dibandingkan posisi tahun lalu sebesar Rp80,74 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp74,23 triliun, naik 16,90% dari Rp63,50 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Triwulan III 2025, Aset Bank Jakarta Tumbuh 12,37% jadi Rp90,72 Triliun
Perseroan juga mencatat kenaikan signifikan pada dana murah (current account saving account / CASA) yang tumbuh 59,85% (YoY). Peningkatan porsi CASA menjadi fondasi penting dalam menjaga efisiensi biaya dana serta memperkuat stabilitas likuiditas untuk mendukung ekspansi pembiayaan berkelanjutan.
Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H. Widodo, mengatakan capaian tersebut merupakan hasil konsistensi seluruh jajaran dalam memperkuat fundamental dan daya saing perseroan.
“Kinerja positif ini merupakan hasil dari komitmen kuat seluruh insan Bank Jakarta untuk tumbuh sebagai Bank Pembangunan Daerah yang kuat, sehat, dan berkelas nasional. Kami terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan seluruh ekosistem ekonomi kota untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan & Strategi Bank Jakarta, Basaria Martha Juliana, menjelaskan bahwa penguatan fundamental dilakukan melalui tata kelola risiko yang hati-hati serta transformasi bisnis berbasis digital.
“Perseroan secara konsisten menjalankan strategi penguatan fundamental melalui pengelolaan risiko yang prudent, transformasi proses bisnis, dan optimalisasi teknologi digital untuk mendukung akselerasi bisnis yang sehat dan berdaya saing,” katanya.
Baca Juga: Bank Jakarta Dorong Generasi Muda Gunakan Transaksi Non-Tunai
Dari sisi pembiayaan, Bank Jakarta menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp6,62 triliun pada triwulan III/2025, naik 16,14% dibandingkan Rp5,70 triliun setahun sebelumnya. Pertumbuhan ini terutama berasal dari segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang menjadi fokus perseroan dalam mendukung produktivitas ekonomi daerah.
Bank Jakarta juga memperluas kerja sama dengan pelaku usaha UMKM di berbagai sektor melalui produk kredit yang lebih fleksibel, baik dari sisi tenor, suku bunga, maupun skema pembayaran. Upaya efisiensi lainnya dilakukan dengan menyesuaikan suku bunga deposito korporasi serta menekan operational expenditure (OPEX) melalui peningkatan produktivitas dan penyelarasan struktur biaya.
Dengan kombinasi strategi efisiensi, digitalisasi, dan fokus pembiayaan produktif, Bank Jakarta berhasil mempertahankan pertumbuhan laba di tengah persaingan sektor perbankan yang semakin ketat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement