Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sektor Transportasi dan Pergudangan Diproyeksikan Sumbang Rp1.500 T pada PDB 2025

Sektor Transportasi dan Pergudangan Diproyeksikan Sumbang Rp1.500 T pada PDB 2025 Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Supply Chain Indonesia memproyeksikan sektor transportasi dan pergudangan akan menyumbang sekitar Rp1.500 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional hingga akhir 2025.

Angka tersebut meningkat menjadi 9% dari priode sebelumnya betada di angka 8,69%.

Baca Juga: Tingkatkan Pertumbuhan Emas, Pemerintah Perkuat Ekosistem Bullion

Sedangkan pada Triwulan III-2025, lapangan usaha transportasi dan pergudangan tercatat tumbuh sebesar 8,62%, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang sebesar 8,52%, dan berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional (5,04%).

Kelompok ini juga tercatat menjadi kontributor keenam terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Triwulan III-2025, sebesar 6,1%.

Ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto  yang hadir secara virtual dalam acara ALFI CONVEX 2025, Rabu (12/11/2025).

Efektivitas dan efisiensi dalam sektor logistik merupakan tantangan krusial bagi pembangunan ekonomi nasional. Pada tahun 2022, biaya logistik Indonesia mencapai 14,29% dari total PDB. 

Sementara itu, di tingkat internasional, Indonesia menempati posisi ke-63 dari 139 negara dalam Logistics Performance Index (LPI) tahun 2023 yang dirilis oleh World Bank. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada perekonomian domestik, tetapi juga turut mendorong peningkatan biaya logistik ekspor, yang akan melemahkan daya saing di pasar global.

Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah saat ini tengah memproses penetapan Rancangan Peraturan Presiden (RPerpres) tentang Penguatan Logistik Nasional. Ini merupakan perwujudan komitmen kuat pemerintah dalam membangun sistem logistik yang lebih efektif, efisien, dan berdaya saing global.

“Strategi Penguatan Logistik Nasional tersebut dirancang secara komprehensif, mencakup 3 strategi, yaitu pengembangan konektivitas infrastruktur, digitalisasi dan integrasi layanan, serta peningkatan kapasitas SDM dan penyedia jasa logistik. Strategi ini dituangkan dalam berbagai program lintas Kementerian/Lembaga,” ujar Menko Airlangga.

Menutup sambutannya, Menko Airlangga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjadi bagian dari transformasi besar ini dan menegaskan bahwa Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, melainkan membutuhkan dukungan baik inovasi dari sektor swasta, kolaborasi mitra global, serta masukan dari para profesional.

“Mari kita jadikan momentum ini sebagai titik balik. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, kita wujudkan logistik nasional yang mampu mendukung pertumbuhan ekonomi, memperkuat ekspor, dan membuka akses yang lebih luas,” pungkas Menko Airlangga, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Kamis (13/11).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: