Gegara Hal Ini, Harga Bitcoin Jatuh ke US$98.000

Harga bitcoin kembali melanjutkan tren pelemahan pada Jumat (14/11). Aset kripto terbesar dunia itu turun di bawah level penting US$100.000.

Dilansir dari Coinmarketcap, harga bitcoin diperdagangkan dalam kisaran US$98.000. Pelemahan ini terjadi di tengah tekanan luas pada aset berisiko.

Baca Juga: Legislator Ingin Bitcoin Masuk Cadangan Strategis Taiwan

Federal Reserve (The Fed) dipercaya tak akan memangkas suku bunga pada Desember. Penurunan ini mempertegas pola yang telah muncul dalam beberapa pekan terakhir, yakni melemahnya pasar kripto yang beriringan dengan meredanya harapan pelonggaran kebijakan moneter.

“Kripto kini sangat terkait dengan kondisi makroekonomi, lebih dari sebelumnya,” kata Senior Director Wincent, Paul Howard.

Howard menilai harga bitcoin kemungkinan akan tetap bergerak terbatas hingga akhir tahun menyusul keyakinan pasar yang kini memperkirakan pemangkasan suku bunga dua puluh lima basis basis poin mungkin tidak akan terjadi di Desember.

“Dengan sisa enam minggu dalam kalender tahun ini, saya rasa kita sudah melihat level tertinggi tahun ini,” ujarnya.

“Dari sini, kemungkinan bitcoin bergerak naik secara bertahap tahun depan, dengan volatilitas tetap ada," tambahnya.

Sementara itu, dampak penutupan pemerintahan (government shutdown) masih dirasakan pasar dari Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Kripto Catatkan Sejarah, Bitcoin Akhirnya Dibeli Bank Sentral!

Meski defisit pemerintah kerap dikritik, likuiditas yang tercipta dari defisit tersebut umumnya justru mendorong aset berisiko. Namun, penutupan pemerintahan yang sempat mempersempit defisit dinilai memberikan dampak sebaliknya sehingga turut membebani sentimen pasar.