Emdeki Utama (MDKI) Sewakan Aset Idle ke Entitas Afiliasi

PT Emdeki Utama Tbk (MDKI) melaporkan transaksi afiliasi berupa penyewaan lahan dan bangunan milik perseroan kepada entitas terkendalinya, PT Calcindo Agro Utama. Transaksi tersebut resmi dilakukan pada 10 November 2025. Adapun PT Calcindo Agro Utama merupakan perusahaan yang 99,998% sahamnya dimiliki langsung oleh MDKI.

Direktur MDKI, Vincent Secapramana, menjelaskan bahwa aset yang disewa tersebut merupakan gedung dan lahan yang selama ini tidak terpakai. “Gedung dan lahan yang disewa selama ini merupakan aset yang belum/tidak terpakai yang masih berada dalam grup usaha yang sama. Dengan disewanya aset tersebut, maka terjadi pemanfaatan aset idle yang memberikan nilai tambah secara konsolidasi,” ujar Vincent.

Nilai transaksi penyewaan ditetapkan maksimum Rp500.000.000 per tahun. Vincent menegaskan transaksi ini tidak mengandung benturan kepentingan dan tidak termasuk kategori transaksi material. 

“Namun transaksi ini termasuk transaksi afiliasi yang tidak memerlukan persetujuan rapat umum pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) POJK 42/2020 dimana transaksi ini merupakan transaksi antara Perusahaan Terbuka dengan Perusahaan Terkendali yang sahamnya dimiliki paling sedikit 99%,” lanjut Vincent.

Baca Juga: Entitas Anak United Tractors (UNTR) Teken Transaksi Afiliasi USD15 Juta

Sebagai informasi, PT Emdeki Utama Tbk didirikan pada 1981 oleh para pendiri PT Metropolitan Development Group untuk memproduksi Kalsium Karbit (Calcium Carbide - CaC2) sebagai substitusi impor dari Afrika Selatan, Cina, Polandia, dan Taiwan yang kala itu mencapai sekitar 25.000 ton per tahun dengan nilai US$8,75 juta pada periode 1984–1986.

Dengan pabrik yang berdiri di atas lahan 14 hektar di Driyorejo, Gresik, perusahaan memulai produksi percobaan pada 10 November 1987, kemudian berlanjut ke produksi komersial pada 1 Februari 1988. Dalam dua tahun awal operasionalnya, MDKI berhasil merebut kepercayaan pasar domestik hingga mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan karbit nasional, bahkan mulai mengekspor ke Jepang, India, Amerika Serikat, dan sejumlah negara lain.