AS-Swiss Capai Kerangka Perdagangan Baru, Pangkas Tarif Jadi 15%
Kredit Foto: Reuters/Arnd Wiegmann
Amerika Serikat (AS) dan Swiss mengumumkan kesepakatan kerangka perdagangan yang mencakup penurunan tarif hingga komitmen investasi dari Bern.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (15/11), Perwakilan Dagang Amerika Serikat, Jamieson Greer mengatakan kesepakatan kedua negara telah menurunkan tarif yang diterapkan kepada mitranya itu menjadi 15%. Pihaknya juga mendapatkan komitmen penanaman investasi sebesar US$200 Miliar.
Baca Juga: Dana Hasil Tarif Impor, Trump Siapkan Bagikan US$2.000
Greer menegaskan bahwa kesepakatan tersebut menghapus berbagai hambatan dagang lama dan membuka pasar baru bagi produk dari AS.
Ia menyambut baik investasi besar, yang akan membantu mengurangi defisit negara dalam sektor farmasi dan sektor-sektor strategis lainnya. Hal itu menurutnya akan menciptakan ribuan lapangan kerja di seluruh negeri.
Menurut Gedung Putih, setidaknya US$67 miliar dari total US$200 miliar investasi Swiss itu akan direalisasikan pada 2026. Total investasi tersebut mencakup komitmen yang telah diumumkan sebelumnya, termasuk US$50 miliar dari produsen obat Roche dan US$23 miliar dari Novartis, ditambah investasi dari ABB dan Stadler.
Selain farmasi, investasi Swiss di AS juga akan mencakup sektor perangkat medis, dirgantara, dan manufaktur emas, menurut Gedung Putih.
Menteri Ekonomi Swiss, Guy Parmelin mengatakan bahwa kesepakatan ini menempatkan Swiss dalam posisi yang setara dengan Uni Eropa, dengan penurunan tarif dari 39% ke 15%.
“Tentu saja, kami lebih memilih jika US$200 miliar itu diinvestasikan di Swiss,” ujarnya.
“Karena itu, Dewan Federal secara paralel mencari cara untuk menurunkan biaya bagi perusahaan-perusahaan kami," tambahnya.
Tarif baru sebesar 15% diperkirakan mulai berlaku dalam hitungan hari atau minggu, setelah sistem pemrosesan bea cukai AS selesai disesuaikan.
Kesepakatan ini juga menjamin batas maksimum tarif 15% bagi produsen farmasi Swiss, sehingga membatasi dampak dari tarif keamanan nasional Section 232 yang akan diberlakukan Presiden AS Donald Trump.
Parmelin menambahkan bahwa batas 15% itu juga akan berlaku untuk tarif Section 232 lainnya di masa depan, termasuk untuk sektor semikonduktor.
“Risiko tarif sektoral yang jauh lebih tinggi kini dapat dihindari,” kata Parmelin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement