Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Pemerataan Pendidikan, Sekolah Rakyat Padukan Akademik dan Keterampilan

Dorong Pemerataan Pendidikan, Sekolah Rakyat Padukan Akademik dan Keterampilan Kredit Foto: Istimewa

Di samping itu, sekolah juga menanamkan pendidikan karakter, kedisiplinan, serta keterampilan vokasi yang disesuaikan dengan potensi daerah, seperti perikanan di wilayah pesisir atau pertanian di daerah agraris. Pendekatan ini memastikan siswa tidak hanya belajar secara akademis, tetapi juga mendapatkan keterampilan praktis yang dapat menjadi modal hidup setelah lulus. Menurut Agus Jabo, inilah yang membedakan Sekolah Rakyat dari sekolah umum. 

“Anak-anak harus pintar, berkarakter, dan terampil, tiga syarat agar mereka benar-benar siap keluar dari lingkaran kemiskinan,” imbuh dia. Intervensi pemerintah tidak berhenti pada siswa. Kemensos juga memberdayakan orang tua dan memperbaiki rumah tidak layak huni. 

Salah satu contoh datang dari seorang ibu di Temanggung yang hidup dengan penghasilan Rp900.000 per bulan dan memiliki empat anak. Perbaikan rumah dan pendampingan keluarga membuat ia kembali melihat harapan. Menurut Agus Jabo, pendekatan menyeluruh ini dilakukan agar anak dapat belajar tanpa tekanan ekonomi keluarganya. 

Baca Juga: Waskita Karya Dipercaya Garap Proyek Sekolah Rakyat di Sulawesi Selatan Senilai Rp1,23 Triliun

“Anaknya kita sekolahkan, orang tuanya kita berdayakan, rumahnya kita perbaiki. Begitulah cara kita memastikan mereka tidak kembali ke lingkaran kemiskinan,” jelasnya. Ia melanjutkan, hasil dari upaya-upaya ini mulai terlihat. Banyak siswa yang awalnya minder atau tidak percaya diri kini tumbuh lebih berani menyampaikan mimpi-mimpinya. 

Anak-anak yang sebelumnya bahkan belum bisa membaca kini menunjukkan perkembangan akademik yang signifikan. Pola makan teratur dan pemenuhan gizi membuat kondisi fisik mereka juga jadi lebih sehat. “Perubahan mereka luar biasa. Dari anak yang kehilangan arah menjadi anak yang kembali berani bermimpi,” ucap dia.

Agus Jabo menilai, keberhasilan pada tahun pertama ini tidak lepas dari kerja sama lintas kementerian dan pemerintah daerah. Pemerintah berhasil membangun 166 sekolah rintisan, melampaui target 100 sekolah yang ditetapkan oleh Presiden. 

Ia menambahkan, target berikutnya adalah memastikan setiap kabupaten/kota memiliki minimal satu Sekolah Rakyat sebagai bentuk pemerataan pendidikan nasional. 

Untuk menjamin masa depan lulusan, Kemensos bekerja sama dengan BUMN, perusahaan swasta, dan perguruan tinggi. Jalur masuk tanpa tes disiapkan bagi siswa berprestasi, sementara lapangan pekerjaan dibuka untuk mereka yang ingin langsung bekerja.  

“Tidak ada gunanya membangun sekolah jika setelah lulus mereka kembali ke habitat kemiskinan. Masa depan mereka harus dipastikan sejak sekarang,” pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: