Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Saham Gembira, Bursa Asia Menguat Didukung Kinerja Nvidia

Investor Saham Gembira, Bursa Asia Menguat Didukung Kinerja Nvidia Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mayoritas Bursa Asia mengalami kenaikan pada perdagangan di Kamis (20/11). Penurunan terjadi menyusul optimisme investor atas saham teknologi berkat laporan keuangan terbaru dari Nvidia.

Dilansir Jumat (21/11), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia. Bursa China menjadi satu-satunya indeks saham yang mencatat penurunan:

  • Hang Seng (Hong Kong): Naik 0,02% ke 25.835,57
  • CSI 300 (China): Turun 0,51% ke 4.564,95
  • Shanghai Composite (China): Turun 0,40% ke 3.931,05
  • Nikkei 225 (Jepang): Naik 2,65% ke 49.823,94
  • Topix (Jepang): Naik 1,66% ke 3.299,57
  • Kospi (Korea Selatan): Naik 1,92% ke 4.004,85
  • Kosdaq (Korea Selatan): Naik 2,37% ke 891,94

Optimisme pasar saham global menguat dalam reli pelepasan tekanan (relief rally) setelah investor merespons positif laporan kinerja dari Nvidia. Hal itu menyebabkan lonjakan saham teknologi di Asia.

Sentimen positif didorong oleh pernyataan CEO Nvidia, Jensen Huang. Ia tak hanya melaporkan laporan keuangan yang melebihi ekspektasi namun juga menepis kekhawatiran adanya gelembung sektor kecerdasan buatan (AI) dan menekankan tingginya permintaan terhadap chip berteknologi tinggi buatan perusahaannya.

Nvidia juga memproyeksikan pendapatan kuartalan jauh melebihi perkiraan investor dari Wall Street. Proyeksi tersebut meredakan kekhawatiran atas potensi penilaian berlebihan (overvaluation) dalam sektor akal imtasi.

Strategis Deutsche Bank, Jim Reid menyatakan bahwa hasil kinerja perusahaan tersebut telah mengubah sentimen pasar secara signifikan dan menunda kekhawatiran terkait potensi gelembung untuk sementara waktu.

Investor kini menantikan rilis laporan ketenagakerjaan terbaru dari Amerika Serikat (AS). Data tersebut dinilai krusial untuk memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed).

Risalah Federal Reserve Oktober baru-baru ini menunjukkan bahwa bank sentral memutuskan untuk memangkas suku bunga, namun para pembuat kebijakan memperingatkan risiko inflasi yang mengakar serta potensi hilangnya kepercayaan publik terhadap kredibilitas bank sentral.

Baca Juga: IHSG Hari Ini Ditutup Naik 0,16% ke Level 8.419, JATI Jadi Saham Tercuan

Adapun investor saat ini memproyeksikan peluang pemangkasan suku bunga pada bulan depan sebesar dua puluh lima basis poin hingga 33%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: