Harga Emas Sentuh Tertinggi Enam Pekan Didukung Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS

Harga emas menguat ke level tertinggi enam pekan pada Senin (1/12). Hal ini didorong meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga serta pelemahan dolar menjelang rilis sejumlah data ekonomi penting dari Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, Selasa (2/12), harga spot gold naik 0,3% ke US$4.241,27. Sementara emas berjangka ditutup menguat 0,5% ke US$4.274,80. Harga perak ikut menguat 3,8% menjadi US$58,57.

Baca Juga: Emas Perhiasan Dongkrak Inflasi November 2025!

Untuk logam mulia lainnya, platinum turun 0,7% menjadi US$1.660,69, sedangkan paladium melemah 2,1% ke US$1.431,52.

Dolar Amerika Serikat melemah ke level terendah dua pekan, menjadikan emas lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

“Ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut, ditambah tekanan inflasi yang masih di atas target The Fed, tetap menjadi penopang bagi emas dan perak,” ujar Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.

Taruhan pasar terhadap pemangkasan suku bunga pada bulan ini meningkat menjadi 87%. Hal ini didorong oleh data ekonomi yang melemah serta komentar bernada dovish dari Gubernur Fed, Christopher Waller dan Presiden The Fed New York, John Williams. Suku bunga yang lebih rendah cenderung mendukung aset tanpa imbal hasil seperti emas.

Investor kini menantikan sejumlah data utama minggu ini, termasuk laporan ketenagakerjaan dan Personal Consumption Expenditures (PCE) September. Komentar Ketua The Fed Jerome Powell juga dinilai akan memberikan petunjuk tambahan soal arah kebijakan.

Sementara itu, ekspektasi bahwa ketua bank sentral berikutnya akan lebih dovish turut menambah sentimen positif bagi emas dan perak. Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett mengatakan ia bersedia menjabat jika terpilih.

Baca Juga: Harga Emas UBS dan Galeri 24 di Pegadaian Kompak Naik Hari Ini, Cek Rinciannya!

“Kami masih melihat emas dan perak berada dalam tren sideways hingga cenderung naik,” kata Meger.