Semangat Ayano Indonesia Menjaga Komitmen Upcycling Bukan Sekadar Retorika
Kredit Foto: Istimewa
Di tengah riuh rendah industri fesyen yang dipenuhi klaim keberlanjutan dan jargon ramah lingkungan, Ayano Indonesia hadir dengan narasi yang berbeda. Bagi Ayano, upcycling bukan sekadar strategi komunikasi, melainkan filosofi inti yang menyatu dalam setiap tahap penciptaan produk, dari hulu hingga hilir.
Ayano lahir bukan dari rahim korporasi besar atau modal instan, melainkan dari visi dan ketekunan seorang perempuan bernama Mayuko Anantawikrama.
Dengan latar belakang sebagai praktisi yang memahami kompleksitas industri, Mayuko memilih jalan yang jarang dilalui, membangun merek dari nol dengan fokus pada upcycling yang autentik dan bermakna.
Membangun Ayano berarti berjuang di banyak lini sekaligus, mulai dari edukasi pasar tentang nilai upcycling, menjaga kualitas desain dan craftsmanship, hingga membangun kepercayaan konsumen yang semakin kritis dan sadar merek.
Baca Juga: Didukung BRI, Batik Malessa Sukses Olah Kain Perca hingga jadi Fashion Premium
Sementara banyak label fesyen berfokus pada volume produksi dan tren cepat, Ayano memilih jalan menciptakan karya dengan identitas kuat, etika yang jelas, dan narasi yang dapat dirasakan oleh pemakainya.
Strategi Ayano justru terletak pada fokus terhadap segmen pasar yang spesifik namun powerful. Targetnya adalah konsumen yang menghargai keberlanjutan, keaslian, dan nilai emosional di balik sebuah produk.
Bagi mereka, berbelanja bukan sekadar transaksi ekonomi, melainkan sikap dukungan terhadap gaya hidup bertanggung jawab, apresiasi terhadap cerita, serta komitmen terhadap perubahan yang lebih baik.
Dengan pendekatan ini, niche market tidak lagi dipandang sebagai keterbatasan, melainkan keunggulan kompetitif. Segmentasi yang jelas justru memperkuat identitas merek dan membangun komunitas pelanggan yang loyal dan memiliki pemahaman yang sama terhadap nilai-nilai yang diperjuangkan Ayano.
Ayano Indonesia membuktikan bahwa ketika nilai dijalankan secara konsisten, niche bukanlah keterbatasan, melainkan keunggulan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement