Di Tengah Akses Terputus, Mobile Masjid Layani Warga Terdampak Bencana Sumatera Barat

Masjid Nusantara mengoperasikan Mobile Masjid sebagai posko utama layanan ibadah dan kemanusiaan bagi warga terdampak bencana galodo di Jorong Kayu Pasak, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Mobile Masjid ini telah beroperasi selama 13 hari dan dilengkapi fasilitas tempat wudhu. Kapasitasnya mencapai 60 jamaah, termasuk untuk pelaksanaan salat Jumat, sehingga kebutuhan ibadah warga di lokasi pengungsian tetap dapat terpenuhi.

Kehadiran Mobile Masjid Nusantara mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Agam.

“Alhamdulillah, salah satu yang luar biasa adalah Masjid Nusantara dari Bandung sengaja datang ke Kabupaten Agam untuk menyediakan sarana untuk beribadah untuk masyarakat yang terkena musibah,” ujar Bupati Agam, Benni Warlis Dt Tan Batuah, saat ditemui di posko utama Jorong Kayu Pasak, Kamis (18/12/2025).

Baca Juga: Presiden Prabowo Salat Jumat Bersama Pengungsi di Masjid Besar Al-Abrar Takengon

Mobile Masjid Nusantara juga menjadi bagian dari titik layanan terpadu yang terhubung dengan aktivitas pemerintah daerah dan lembaga kebencanaan.

Di sekitar lokasi, Pemerintah Kabupaten Agam bersama BNPB melakukan peninjauan pembangunan Hunian Sementara (Huntara) bagi warga terdampak galodo.

Hingga saat ini, akses ke beberapa wilayah masih terhambat akibat tumpukan kayu besar di jalan dan kerusakan jembatan, sehingga alat berat belum dapat masuk ke sejumlah titik.

Dalam kondisi tersebut, Mobile Masjid berperan sebagai ruang ibadah, titik berkumpul warga, serta pusat koordinasi layanan dasar di lokasi terdampak.

“Mobile Masjid ini merupakan bagian dari komitmen Masjid Nusantara untuk menjaga keberlangsungan ibadah dan ketenangan sosial masyarakat di tengah situasi darurat, seiring dengan upaya pemulihan pascabencana,” pungkas Dadan Taryono, perwakilan Masjid Nusantara yang turun langsung ke lokasi.