- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
Jalankan TJSL Bidang Pertanian, PT KBI Sukses Angkat Pertani LokalTembus Pasar Ekspor
Kredit Foto: Sufri Yuliardi
PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau PT KBI, terus memperkuat program prioritas guna mendorong produktivitas komiditas Resi Gudang melalui melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pembinaan petani dan dukungan sosial.
PT KBI berkolaborasi dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Asosiasi Masyarakat Kedelai Lokal Nusantara (Asmakara) melakukan unggulan bidang pertanian dengan pembinaan pada sebanyak 73 petani kedelai dalam 3 kelompok tani Moyang di Bantul, Jawa tengah. Kelompok tani kedelai ini mengelola lahan seluas 10 ha. Bila sebelumnya kelompok tani ini menghasilkan 9 ton kedelai, berkat binaan PT KBI saat ini hasilnya telah meningkat sebanyak 43 persen menjadi 21 ton.
“Kedelai ini merupakan program unggulan kami, dimana hasil panen kedelai kami masukan dalam resi gudang. Dengan demikian petani dapat merasakan manfaat peningkatan secara ekonomi dan berkelanjutan," ucap Saidu Solihin, Direktur Pengembangan Bisnis dan Operasional PT KBI, di Jakarta, Kamis (18/13).
Saidu menambahkan, selain kedelai, PT KBI juga melakukan reforestasi area hutan di kaki gunung Guntur, Garut, Jawa Barat dengan tanaman kopi bekerja sama dengan Yayasan Tanah Air Semesta, sebuah organisasi yang berfokus pada reforestasi, agroforestri, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat, merupakan kelompok yang mengelola area milik Perhutani. Pada tahap pertama, program ini telah menanam sebanyak 500 pohon kopi di area seluas 2.800 m2. Dan, saat ini telah memasuki tahap ke dua dengan penanaman 600 bibit kopi.
Menurut Saidu, program ini tidak hanya berfungsi sebagai pelestarian hutan, tetapi inisiatif ini juga bertujuan meningkatkan budidaya menanam kopi, sekaligus meningkatkan perekonomian petani. Karena hasil panen dari komunitas kopi ini juga akan masuk ke dalam resi gudang yang akan meningkatkan perekonomian lokal, dan berkelanjutan, memberikan dampak baik pada masyarakat.
Selain bidang pertanian PT KBI juga melakukan TJSL bidang pendidikan, bekerja sama dengan Universitas Jakarta untuk memberikan beasiswa.
Lebih lanjut Saudi menjelaskan, pada pokoknya program TJSL yang dilakukan olah PT KBI berkaitan dengan resi gudang sebagai salah satu pilar bisnis KBI yang menyasar petani, nelayan dan peternak.
"Resi gudang yang dijalankan KBI merupakan amanat dari UU No. 9 Tahun 2011 tentang Sistem Resi Gudang yang selaras dengan visi presiden Prabowo yang menginginkan Indonesia menjadi negara yang memiliki kedaulatan pangan. Kita tidak lagi bicara ketahanan pangan, itu sudah lewat. Saat ini kita harus bicara kedaulatan pangan, artinya kita tidak lagi tergantung dengan produk impor."
"Resi gudang adalah cara kita meningkatkan perekonomian petani, memutus rantai tengkulak atau ijon yang selama ini merugikan petani karena membeli hasil, panen dengan, harga, sangat rendah. Dengan resi gudang petani bisa mendapat harga jual yang lebih tinggi. Seprti kopi, dulu sebelumnya petani hanya menerima Rp50 ribu per kg, dengan resi gudang petani bisa menerima harga dua kali lipat. Selain itu resi gudang itu kan merupakan surat berharga yang diterima di semua bank sebagai agunan pinjaman. Jadi dengan resi gudang, yang dimiliki petani bisa mendapat modal kerja untuk mempersiapkan produksi berikutknya."
"Melalui pembinaan petani kopi dan memasukannya kedalam ekosistem resi gudang PT KBI, saat ini hasil kopi dari kelompok petani kopi sudah menembus pasar ekspor dengan kontrak ekspor melalui Dubai sebanyak 20 ton per bulan dengan harga yang kompetitif, " Tutup Saudi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Advertisement