WE Online, Jakarta - Nilai perdagangan antara Indonesia dengan Jepang tercatat mengalami penurunan hingga 19,48 persen pada Januari hingga Februari 2016 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menurut Kementerian Perdagangan (Kemendag), total nilai perdagangan antara Indonesia dan Jepang dalam dua bulan pertama 2016 mencapai USD4,68 miliar. Dari total nilai tersebut, nilai ekspor non-migas Indonesia ke Jepang tercatat sebesar USD2,16 miliar dan impor non-migas sebesar USD1,93 miliar.
Hal ini membuat Kemendag mencoba untuk mencari solusi guna meningkatkan keran ekspor ke Negeri Sakura. Adapun, salah satu solusi yang coba diketengahkan adalah dengan mengincar wilayah Wakayama.
"Kementerian Perdagangan berencana akan meningkatkan sektor ekspor manufaktur ke salah satu prefektur di Jepang, yaitu Prefektur Wakayama," jelas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak di Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Di samping itu Indonesia nantinya akan memanfaatkan peluang pasar di Negeri Sakura dengan mengekspor produk furnitur, dekorasi perumahan. Tak hanya itu, Kemendag juga berupaya untuk menyodorkan komoditas lainnya seperti herbal hingga spa ke berbagai hotel atau resor yang tersebar di daerah Wakayama.
"Ini juga untuk promosi produk halal. Selain itu, Jepang juga akan menjadi penyelenggara Olimpiade 2020 sehingga ini kesempatan," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Febri Kurnia
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
