Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menpan: BP2TPM Banjarmasin Harus Jadi 'Role Model'

Warta Ekonomi -

WE Online, Banjarmasin - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasin Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Cherisnandi mencanangkan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BP2TPM) Kota Banjarmasin menjadi "role mode"l bagi kabupaten/kota lainnya.

"Karena Banjarmasin merupakan ibu kotanya provinsi, maka BP2TPM-nya harus bisa menjadi 'role model', dan ini harus dicanangkan untuk daerah lain bisa melihat dan mencontohnya," kata Yuddy saat berkunjung ke Pemkot Banjarmasin, Rabu (8/7/2015).

Dia menyatakan, dengan pelayanan baik yang diberikan BP2TPM maka akan bisa banyak memikat investor hingga daerah ini bisa lebih berkembang perekonomiannya, dan membawa kesejahteraan bagi masyarakatnya.

"Makanya, saya minta tempatkan petugas yang ramah, murah senyum, dan cekatan, buatlah pengunjung seperti mendapat pelayanan standar bank," pintanya.

Dia mengungkapkan, karena pemerintah pusat sejak awal Januari 2015 ini sudah mencanangkan pelayanan terpadu satu pintu pada tingkat nasional, yang dikoordinir di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

"Kalau dahulukan mau buat izin perindustrian untuk investasi maka harus datang ke departemen perindustrian, datang lagi ke departemen perdagangan, datang lagi ke kehutanan, sekarang ini oleh presiden mencanangkan pelayanan satu pintu, yakni, di BKPM," tuturnya.

Hal yang sama, lanjut Yuddy, adanya peraturan presiden yang mengharuskan semua pemerintah daerah di negeri ini, yakni, tingkat kabupaten/kota harus memiliki badan pelayanan terpadu satu pintu.

"Selama ini memang semua pemerintah daerah punya badan perizinan, namun letaknya tersebar di mana-mana instansi, dengan Pilpres ini maka ditarget akhir tahun ini semuanya sudah punya badan pelayanan terpadu satu pintu," tegasnya.

Dia mengungkapkan, sekitar 60 persen pemerintah kabupaten/kota di negeri ini sudah melaksanakan program pelayanan terpadu satu pintu ini, untuk tingkat pemerintah provinsi ditarget dalam enam bulan sudah seratus persen.

"Namun dia mengingatkan, dan ini amanat presiden, jangan sampai namanya saja badan pelayanan terpadu satu pintu, tapi banyak jendelannya," kata Yuddy.

Oleh karena itu, tutur dia, maka perlu pembinaan dan pengawasan yang kontinyu bagi semua badan pelayanan terpadu satu pintu ini, agar tidak ada penyelewengan administrasi pelayanan yang baik. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: