Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jasa Marga Gandeng Tiga Swasta Tol Asing

Warta Ekonomi -

WE Online - PT Jasa Marga Tbk menggandeng tiga perusahaan tol swasta asing dari tiga negara untuk mengembangkan jalan bebas hambatan di Indonesia.

"Tanda tangan nota kesepahamannya hari ini (22/4). Mereka berasal dari Jepang, Korea dan Malaysia," kata Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk, Adityawarman, kepada pers, usai penandatangan nota kesepahaman dengan mereka pada Forum bisnis konferensi REAAA (Road Engineering Association of Asia and Australia) di Nusa Dua, Bali, Selasa.

Adityawarman menjelaskan, ketiga swasta asing itu adalah West Nippon Expressway Company Limited dan Japan Expressway International Company Limited dari Jepang, POSCO Engineering & Construction Co., Ltd dari Korea, dan CMS Works International Limited dari Malaysia.

Adityawarman menyebutkan, meski Jasa Marga adalah pemimpin pasar di industri tol Indonesia, untuk membangun dan mengembangkan tol di Indonesia, tetap diperlukan kerjasama dengan pihak lain.

"Kita bisa belajar dari mereka, sekaligus transfer ilmu teknologi terkini di bidang industri jalan tol," katanya.

Ia memberikan contoh, Jepang dikenal memiliki keunggulan teknologi tol di atas laut sehingga Indoneisa perlu belajar dari mereka.

"Nantinya, mereka akan digandeng dengan komposisi Jasa Marga tetap mayoritas," katanya.

Ia memberikan contoh, pada tahap awal ada peluang mengajak swasta Korea Selatan untuk membangun tol Menado-Bitung.

"Kami mendapat dukungan dari Pemrov Sulawesi utara dan ada kemungkinan ini inisiatif Jasa Marga untuk membangun tol ini," katanya.

Adityawarman menyebutkan, salah satu contoh adalah, saat ini lahan untuk tol sepanjang 40-an kilometer itu, sekitar 30 persen lahannya sudah dibebaskan.

Sementara itu, untuk swasta dari Malaysia akan diajak bekerjasama untuk pembangunan tol Kunciran-Cengkareng dan pendukung tambahan di ruas Daan Mogot - Cengkareng sepanjang 3,45 km.

"Kemudian untuk swasta Jepang, ada kemungkinan diajak untuk proyek tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. Kami baru menang tender di situ," katanya.

Adityawarman menambahkan, intinya dengan menggandeng swasta asing itu ada transfer teknologi sehigga diperoleh efisiensi misalnya biaya konstruksi yang lebih kompetitif.

Ketika ditanya, berapa perkiraan investasi yang disiapkan untuk tiga proyek tersebut, Adityawarman belum bersedia merinci.

"Angka pastinya belum dibicarakan, tetapi secara perseroan ekuitas kami Rp10-15 triliun dan ini bisa menghasilkan pinjaman sindikasi perbankan hingga Rp60 triliun," katanya.

REAAA merupakan organisasi yang berkecimpung dalam pengembangan teknik jalan yang berdiri sejak 1973 dan Indonesia adalah salah satu negara pencetusnya.

Organisasi ini diwakili oleh 11 negara yaitu Australia, Brunei Darussalam, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, New Zealand, Filipina, Singapura, Taiwan dan Thailand. (Ant)

Foto : SY

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor:

Advertisement

Bagikan Artikel: