Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Standardisasi Syaraih Untuk Restoran, Spa, dan Biro Wisata

Warta Ekonomi -

We Online, Jakarta - Pemerintah segera akan merampungkan standardisasi wisata syariah guna memacu pertumbuhan ekonomi wisata syariah ke depan, hal ini dikatakan oleh Esty Reko Astuti, Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif saat menjadi pembicara pada seminar ekonomi syariah dengan tema “Pariwisata Syariah: Bangkitnya Sektor Riil  Ekonomi Islam“ yang diadakan oleh Lembaga Kajian Ekonomi dan Pembangunan Islam (LKEPI) Pasca Sarjana Universitas Azzahra, Jakarta, di Hotel Sofyan Syariah, Sabtu, (27/09/ 2014).

Menurut Esty, Target standardisasi itu akan selesai pada akhir September ini untuk tiga ikon fasilitas wisata yang meliputi restoran, spa, dan biro perjalanan wisata. hal ini didorong oleh potensi pertumbuhan  pariwisata syariah dunia yang tinggi. “Wisata Syariah di negara tetangga kita sudah selangkah lebih maju, termasuk di Thailan, yang jumlah penduduk muslimnya hanya 2 persen. “ Merurut data,  Islamic Tourism akan membelanjakan uangnya banyak sekali. Tahun lalu sekitar US$ 137 miliar dan terus akan tumbuh menjadi US$ 181 miliar pada 2018 mendatang. Makanya kita jangan hanya jadi penonton, tapi harus jadi pemain di negri sendiri, karena potensi kita sangat luar biasa,”ujarnya.

Untuk menjaring potensi itu, tambah Esty, pemerintah siap memacu pertumbuhan produk lokal berbasis syariah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan standar syariah untuk tujuh kawasan wisata syariah, tiga yang tengah digodok adalah restoran, SPA dan biro pemandu wisata. "Sementara yang sudah standar syariah baru hotel, yang lainnya selesai bulan ini.


Esty mengatakan beberapa strategi yang dilakukan pemerintah di antaranya menyiapkan produk, promosi dan  pemasaran serta mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu telah dibentuk kerja sama dengan beberapa lembaga seperti MUI, masyarakat ekonomi Islam, industri pariwisata, lembaga pendidikan dan komunitas, serta kerja sama bilateral dengan Negara-negara Islam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Advertisement

Bagikan Artikel: