Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ical: KMP Memang Pernah Kalah, Tapi Tidak Bentuk Pemerintah Tandingan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) memuji kekompakan Koalisi Merah Putih (KMP) yang sampai sekarang masih setia dan saling mengikat diri dalam satu tenda yang sama. Menurut Ical, hal itu membuktikan bahwa keraguan yang diciptakan pihak lain terbukti tidak benar.

"Sinisme terus-menerus. Semua katakan KMP tidak bisa menjadi koalisi permanen seperti Barisan Nasional di Malaysia. Mereka katakan dengan sinis usai tanggal 20 Oktober 2014, masing-masing akan mengejar kedudukan di kabinet. Ternyata, KMP tetap solid. Waktu saya ketemu Jokowi saya katakan, Golkar tetap di KMP dan di luar pemerintahan," kata Ical dalam sambutannya di acara Deklarasi dan Pengukuhan Pengurus Koalisi Merah Putih DKI Jakarta 2014-2019 di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta, Selasa (11/11/2014).

Ical menambahkan kekompakan itu terwujud dari beberapa kali kompetisi antara KMP dan Koalisi Indonessia Hebat (KIH). Dengan menganalogikan pertandingan tenis, Ical mengklaim KMP telah memenangi hampir semua pertandingan. Selain itu, pengusaha cum politisi itu juga menyindir pihak KIH yang berusaha untuk membentuk pimpinan DPR tandingan.

"Alhmdulillah karena saya pecinta permainan tenis dari beberapa pertandingan sudah 7-0. Memang satu kali dimenangkan KIH, tapi kita tidak buat pemerintah tandingan seperti mereka bikin DPR tandingan," imbuhnya.

Ical mengakui bahwa meski KMP yang bersama-sama membuat komitmen untuk membentuk koalisi permanen, tetapi bukan berarti tidak ada dinamika politik di dalamnya. "Tapi, begitu keputusan kita ambil, kita solid. Ada komando yang kita ambil bersama antarpartai," tandasnya.

Mantan menkokesra era SBY tersebut  menerangkan bahwa dengan dideklarasikannya KMP DKI maka fungsi check and balance di parlemen mendapatkan energi yang baru. Meskipun demikian, ia mengingatkan kembali tetap menjaga persatuan bangsa.

"Kita lihat partai-partai di KMP berjalan dengan track UU yang benar, tidak ada yang dilanggar. Saya tidak katakan kalau mereka bentuk DPR tandingan, kita juga bentuk pemerintah tandingan. Kalau kita ikut memecah bangsa ini korbannya adalah rakyat Indonesia," terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: