Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenaikan Tarif Organda Tidak Tentu

Warta Ekonomi -

WE Online, Denpasar - Para pengusaha angkutan darat khususnya bus antarkota dan antarprovinsi jurusan Bali-Jawa mengalami kenaikan harga yang bervariasi sebagai akibat dari keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Kenaikan harga tarif tiket bus sudah sejak empat hari terakhir. Sehari sesudah pengumuman harga BBM oleh presiden, namun tetap ada perusahaan belum menaikkan tiket," kata pengurus Organda Bali Bagus Budi Terminal Ubung, Denpasar, Senin (24/11/2014).

Pemerintah menghendaki kenaikan tiket bus sebesar 10 persen, namun pihak Organisasi Angkutan Umum (Organda) menginginkan kenaikan 30 persen. Menurut dia, para pengusaha bus bingung menetapkan tarif karena belum ada kepastian harga tiket resmi dari pemerintah.

"Padahal harga spare part sudah mengalami kenaikan. Belum lagi ditambah dengan ongkos penyeberangan di Gilimanuk naik dari Rp 490.000 ke Rp 540.000 dan demikian juga uang saku sopir dan kondekturnya naik," ujarnya.

Bagus Budi yang juga Korlap PO Restu Mulya menjelaskan bahwa meski beberapa perusahaan bus sudah menaikkan harga tiket, namun khusus tiket restu Mulya masih tetap harga lama.

"Pertimbangannya belum ada keputusan pasti dari pemerintah dan Organda tentang seberapa besar kenaikan tiket harus diberlakukan," ujarnya.

Menurut dia, Restu Mulya PO tetap pada harga lama hanya saja biasanya para penumpang mendapatkan potongan harga sekarang tanpa potongan harga untuk kelas eksekutif, seperti halnya jurusan Denpasar-Yogyakarta masih harga Rp 275.000, Denpasar-Surakarta Rp 275.000, Denpasar-Madura Rp 190.000, dan Denpasar-Surabaya Rp 175.000.

"Kami belum memutuskan menaikkan tarif, meski tiap kali bus kami berangkat harus mengeluarkan uang kurang lebih Rp 1.900.000 untuk wilayah Jawa Timur dan untuk uang saku sopir, kondektur, maupun biaya solar. " ujar Budi. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: