Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siasat MUF Pacu Penjualan Mobil Baru yang Lesu di Kuartal I

Siasat MUF Pacu Penjualan Mobil Baru yang Lesu di Kuartal I Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anak perusahaan Bank Mandiri di bidang pembiayaan, Mandiri Utama Finance (MUF), mengakui terjadi penurunan minat masyarakat terhadap pasar penjualan mobil baru di kuartal I/2024.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil baru di kuartal I/2024 mengalami penurunan drastis, yakni 22% jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Adapun di kuartal I/2024, penjualan mobil baru secara wholesales hanya mencapai 215.069 unit. Sementara di periode yang sama tahun 2023, tercatat penjualan sebesar 282.601 unit.

Baca Juga: MUF Bidik Target Rp25 Triliun Pembiayaan Motor-Mobil di 2024

Di sektor retail, Gaikindo juga mencatat adanya penurunan penjualan mobil baru di kuartal I/2024, yakni sebanyak 230.778 unit. Sedangkan di periode yang sama di tahun sebelumnya, tercatat penjualan sebanyak 271.423 unit.

Marketing SEVP Mandiri Utama Finance (MUF), Yanto Tjia menilai, turunnya penjualan mobil baru terjadi akibat adanya gejolak di beberapa sektor, salah satunya gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lalu.

"Mobil memang agak turun, tapi kondisinya kan beda lagi (di kuartal II). Karena kuartal I kan memang banyak gejolak, ya, maksudnya orang menunggu Pemilu, menunggu yang lain," kata Yanto kepada wartawan usai membuka acara MUF Auto Fest 2024 di Mall Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (7/5/2024).

Berbeda dengan pasar pembiayaan kendaraan motor baru, menurut Yanto, sektor tersebut relatif lebih stabil. Dia bahkan meyakini, pembiayaan motor masih dapat tumbuh hingga 5% di kuartal II/2024.

Sementara pembiayaan mobil baru, Yanto menyebut, target MUF di 2024 tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni sekitar 1 juta pembiayaan. 

"Harapannya tetap sama, karena kondisinya kan memang pasti yang namanya APR mobil, demikian pun kami dari multifinance akan mem-push penjualan tersebut," ujarnya.

Siasat MUF di Tengah Melemahnya Minat Pembiayaan Mobil Baru

Gelaran MUF Auto Fest 2024, kata Yanto, menjadi salah satu proses mencapai target tersebut. Di sisi lain, gelaran itu juga dilakukan untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap pasar penjualan mobil.

MUF Auto Fest 2024 sendiri digelar di Mall Kelapa Gading 3, Jakarta Utara, pada Selasa (7/5/2024) hingga Minggu (12/5/2024). Adapun gelaran tersebut diselenggarakan secara roadshow di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Palembang, Surabaya, Semarang, Banjarmasin, Batam dan Makassar.

MUF Auto Fest 2024 juga menghadirkan berbagai program dan penawaran spesial untuk pembiayaan konvensional maupun syariah, seperti bunga spesial pameran untuk mobil baru mulai dari 2,00%, DP motor mulai dari 10%.

"Kita menyediakan fasilitas-fasilitas kepada masyarakat bisa lebih baik sehingga minat belinya juga semakin baik," jelasnya. 

Secara historis, gelaran MUF Auto Fest sendiri biasa mencetak hingga 200 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) atau sekitar Rp60 miliar dalam rangkaian roadshow di satu kota.

Baca Juga: MUF Dorong Penjualan Otomotif Lewat Gelaran Auto Fest 2024 di Jakarta

"Pameran ini biasanya kalau secara historis kita itu dapat 200 SPK. 200 SPK itu nilainya sekitar Rp60 miliar, Rp50 miliar sampai Rp60 miliar," kata Direktur Finance & Bussiness Relationship MUF, Rully Setiawan.

Ekonom Yakin Sektor Pembiayaan Otomotif Bangkit di Akhir Tahun 2024

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi industri otomotif akan membaik di kuartal IV/2024 seiring dengan potensi perbaikan daya beli masyarakat dan peluang menurunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Research Analyst Mirae Asset, Christoper Rusli, turut berharap pemulihan sektor pembiayaan di akhir tahun seiring dengan potensi turunnya suku bunga acuan.

“Kami berharap ada pemulihan di akhir tahun seiring potensi turunnya suku bunga acuan,” ujar Rusli dalam keterangannya di acara Media Day: May by Mirae Asset Sekuritas, Senin (6/5/2024).

Saat ini, Rusli menuturkan, daya beli masyarakat sedang masih dalam kondisi tertekan lantaran kenaikan suku bunga yang menyedot uang yang beredar yang memicu kenaikan harga.

Sebagai gambaran, kata Rusli, turunnya daya beli tersebut tercermin dari angka penjualan mobil baru yang turun lebih dari 23% menjadi sekitar 215.000 unit kendaraan pada kuartal I/2024 dari periode yang sama tahun sebelumnya sekitar 282.000 unit.

Baca Juga: Intip Fitur Canggih Mobil Listrik Wuling Cloud EV

Dengan asumsi suku bunga The Fed di AS akan turun pada September yang disusul dengan potensi penurunan suku bunga acuan dua kali pada kuartal IV/2024 yang selama nilai tukar rupiah stabil, dia optimistis daya beli masyarakat dan juga penjualan kendaraan akan membaik pada akhir tahun.

Meski begitu, Rusli memprediksi kinerja sepanjang 2024 tidak akan sebaik tahun lalu, salah satunya dari sisi penjualan mobil baru sepanjang tahun ini yang diprediksi 900.000 unit saja, di bawah prediksi pasar 1,1 juta unit.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: