Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenhub akan Berlakukan Peringkat Keamanan Penerbangan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kementerian Perhubungan akan memberlakukan peringkat keselamatan penerbangan kepada setiap maskapai agar faktor keselamatan lebh terjamin.

"Mulai bulan depan akan diberlakukan 'safety rating' di Indonesia. Saya tahu, banyak yang tidak suka tapi tetap akan saya umumkan," kata Jonan usai menghadiri penyerahan penghargaan kepada maskapai PT Garuda Indonesia dari Skytrax di Jakarta, Selasa (27/1/2015)

Jonan mengatakan pemeringkatan keselamatan merupakan salah satu upaya untuk membenahi lebih banyak lagi di sektor industri penerbangan. "Waktu saya di KAI, tantangan saya hanya sedikit, tapi di penerbangan ini lebih banyak lagi. Mengelola bisnis transportasi ini sangat emosional," katanya.

Mantan Dirut PT Kereta Api Indonesia itu mengatakan pemeringkatan tersebut akan dievaluasi setiap tiga bulan, namun ia belum merinci mekanismenya seperti apa. "Nanti diberi tahu, awal bulan depan mulai dibuat (peraturnnya), penerapannya belum tahu," katanya.

Jonan menampik akan adanya potensi merugikan maskapai tertentu terkait pemeringkatan keselamatan penerbangan. "Saya tahu ini banyak diprotes, tapi saya mau (diberlakukan pemeringkatan keselamatan penerbangan)," katanya. Ia juga tidak akan memberikan bantuan kepada maskapai-maskapai terentu, seperti maskapai berbiaya murah "low cost carrier" terkait pemeringkatan keselamatan penerbangan tersebut. "Maskapai harus memperbaiki sendiri, nanti diumumkan peraturannya," katanya.

Jonan juga berharap kepada Garuda Indonesia untuk tidak menjadi penerbangan yang mementingkan pelayanan dan keramahtamahan (service and hospitality), tetapi juga keselamatan mengingat maskapai tersebut baru saja menerima penghargaan penerbangan bintang lima dari Syktrax.

Selain itu, Jonan juga mengatakan hal tersebut untuk membantu pemerintah dalam pengkajian oleh Uni Eropa terhadap faktor keselamatan pada Juni ini. "Industri ini (penerbangan) terlalu ingar-bingar, tantangannya lebih banyak dan harus lebih transparan karena pertanggungjawabannya kepada penumpang dan publik," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: