Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rumah Riset Presisi Ciptakan Formula Ekonomi Terus Tumbuh

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Dalam ulang tahunnya yang ke-1 tahun dan bertepatan dengan 100 hari pemerintahan Jokowi Widodo (Jokowi), Rumah Riset Presisi Indonesia memberikan formula kebijakan kepada pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Pendiri Presisi Dionisius Narjoko mengatakan tantangan pemerintah dari waktu ke waktu semakin sulit. Untuk itu, diperlukan reformasi guna menjawab tantangan tersebut. Selain itu, diperlukan pula kebijakan yang inovatif.

Ia mengatakan bahwa selama ini hal yang sering dialami adalah rekomendasi ekonomi belum menyasar sehingga membuat sejumlah pihak harus kembali berpikir dan mencari alternatif baru. Ia mengatakan rekomendasi tidak harus benar-benar baru, tapi juga dapat melihat pengalaman negara lain. Hal penting lain adalah efisiensi yang akan menghasilkan output optimal.

"Akan ada dampak yang tidak menguntungkan pihak lain. Tapi, bagaimana kemudian pihak lain dapat mengambil manfaat," ujar Dionisius.

Managing Director and Founder Presisi Indonesia Titik Anas mengatakan masih banyak "PR" yang harus diselesaikan pemerintah di antaranya kemiskinan masih tinggi, pengangguran masih banyak, kesenjangan masih lebar, serta pertumbuhan ekonomi masih rendah.

Menurut Titik, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7% belum dapat mengurangi pengangguran secara signifikan sebab jika 1% hanya dapat mengurangi pengangguran 300 ribu maka 5,7 berarti pengangguran 1,7 juta. Dibanding pendapatan per kapita, Indonesia juga masih rendah. Padahal, tujuan bernegara adalah menyejahterakan masyarakat sehingga perekonomian harus tumbuh lebih tinggi.

Ia mengatakan ada beberapa syarat ekonomi akan tumbuh, antara lain kondisi politik harus stabil. Sebab jika kondisi politik tidak stabil, investor akan berpikir untuk berinvestasi. Kemudian kondisi perekonomian makro juga harus stabil. Ia menambahkan stabilitas kurs, suku bunga juga harus diturunkan, supaya pihak peminjam dapat mengembalikan dana dengan mudah.

"Inflasi juga harus terkendali. Ini berkaitan dengan daya beli masyarakat," ujar Titik.

Untuk menyelesaikan sejumlah PR tersebut, Rumah Riset Presisi memberikan 13 usulan di antaranya kelancaran arus input, efisiensi, inovasi, peningkatan daya saing sektor jasa, penggarisutamaan kebijakan persaingan, peningkatan mutu logistik, perbaikan infrastruktur, reformasi kebijakan penanaman modal, diferensiasi produk dan pasar modal, stabilitas harga kebutuhan pokok, perlindungan konsumen, perbaikan tata kelola kementerian, serta partisipasi aktif dalam kerja sama multirateral dan regional.

Diakui, beberapa usulan tersebut tidak mudah untuk dijalankan. Beberapa bahkan butuh waktu yang lama, namun pemerintah dapat melaksanakan beberapa kebijakan yang dapat dilaksanakan dalam waktu dekat di antaranya yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah.

"Jika usulan tersebut dilakukan akan dapat menumbuhkan perekonomian di Indonesia. Berapa besar? Tergantung dengan berapa sukses melaksanakan usulan tersebut," pungkas Titik.

Penulis: Agus Aryanto

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: