Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

APKI Keluhkan Ketersediaan Bahan Baku

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Asosiasi Penyamakan Kulit Indonesia (APKI) mengeluhkan ketersediaan bahan baku yang semakin menurun di dalam negeri karena berbagai faktor, di antaranya pemotongan hewan yang juga semakin menurun. "Kemudian adanya kekurangan daging di dalam negeri itu pasokannya memang diimpor, tapi yang masuk hanya dagingnya saja, kulitnya tidak," ujar Ketua APKI Sutanto Haryono di Jakarta, Jumat (30/1/2015).

Haryono mengatakan, dengan kondisi demikian, kesulitan mendapat bahan baku dan harga yang tinggi menjadi sangat dirasakan oleh para penyamak kulit baik berskala besar maupun kecil, yang pada akhirnya membuat industri ini menjadi lesu.

Untuk itu, lanjutnya, APKI menemui Menteri Perindustrian Saleh Husin untuk mencari solusi untuk keluar dari permasalahan tersebut. Sebetulnya, tambah Haryono, banyak bahan baku baik mentah maupun setengah jadi di luar negeri, yang cocok untuk industri penyamakan di Indonsia, namun, untuk dapat mengimpornya masih itu terganjal beberapa kendala, misalnya, soal perizinan.

"Kendala utamanya adalah masih ada suatu anggapan bahwa kulit itu merupakan salah satu sumber penyakit kuku mulut. Kami mau menyampaikan bahwa sudah banyak studi menyatakan penyakit-penyakit ini sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi, karena ini merupakan produk sekunder," tutur Haryono.

Ia mengatakan, kapasitas terpasang industri penyamakan kulit saat ini adalah setara dengan 20 juta ekor sapi, namun baru terisi 25 persennya atau sekitar 5 juta ekor. "Sehingga, kebutuhan impornya sekitar 15 juta ekor (kulit) sapi per tahun. Tapi, realisasinya masih 20 persen hingga 30 persennya saja," ungkap Haryono.

Sementara itu, nilai ekspor industri ini mencapai 200 juta dolar AS per tahun, meskipun kebanyakan anggota APKI menjualnya kepada industri dalam negeri untuk dijadikan sepatu, tas atau produk lainya. Menurut dia, industri penyamakan kulit dalam negeri saat ini mengimpor kulit sapi dari beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Kanada, Asutralia dan Selandia Baru. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: