Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Temui Jokowi, PM Mesir Tanya Pengalihan Subsidi BBM

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Setelah membuka Konferensi Parlemen Asia Afrika, di DPR-RI, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melanjutkan agenda pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) ke-60, di ruang Kakatua, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (23/4/2015)) siang.

Secara berturut-turut Presiden Jokowi menerima kunjungan Raja Swaziland Raja Maswati III, Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina, PM Madagaskar Rajonarimampianina Hery, dan PM Mesir Ibrahim Mahlab.

Dalam pertemuan yang dilaksanakan secara terpisah dengan Raja Swaziland Raja Maswati III dan Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina, fokus pembicaraan adalah masalah investasi.  Raja Swaziland mengundang tim dari Indonesia untuk berkunjung dan mempelajari kemungkinan investasi di bidang tambang di negaranya.

Sementara dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan PM Bangladesh Sheikh Hasina telah disepakati untuk membentuk Bilateral Joint Committee untuk meningkatkan investasi dan perdagangan RI di Bangladesh.

Subsidi BBM

Pertemuan antara Presiden Jokowi dengan dan PM Mesir Ibrahim Mahlab berlangsung pukul 12.15 WIB siang ini. Dalam pertemuan ini disepakati  kerjasama Indonesia – Mesir sebagai dua negara dengan penduduk mayoritas muslim akan diperkuat untuk menunjukkan politik Islam moderat.

Kedua Kepala Pemerintahan sepakat bahwa stabilitas Timur Tengah ditentukan oleh dua faktor, yaitu solusi damai untuk masalah instabilitas Timur Tengah, dan aksi bersama untuk menumpas organisasi terorisme yang sekarang sudah di level negara.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menawarkan beberapa produk industri strategis pertahanan untuk Mesir. Kedua pihak sepakat akan meningkatkan dialog pertahanan antarkedua negara.

Adapun PM Mesir  Ibrahim Mahlab sempat menanyakan masalah pengalihan subsidi harga bahan bakar minyak (BBM) kepada Presiden Jokowi, yang dijawab alasan pengalihan adalah untuk mendukung sektor produktif, pembangunan infrastruktur, dan bantuan pendidikan serta kesehatan untuk rakyat.

Setelah pertemuan-pertemuan itu, Presiden Jokowi masih dijadwalkan bertemu dengan PM Vietnam Truong Tang San, PM Nepal Sushil Koirala, Presiden Zimbabwe Robert Gabriel Mugabe, Ketua Presidium Majelis Tinggi Republik Demokratik Rakyat Korea Kim Yong Nam, dan PM Timor Leste Taur Matan Ruak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Achmad Fauzi
Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: