Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Karet dan Sawit Anjlok, Penyaluran KPR BTN Tidak Capai Target

Warta Ekonomi -

WE Online, Palembang - Bank Tabungan Negara Cabang Palembang, Sumatera Selatan, menyatakan target penyaluran kredit perumahan subsidi BTN tidak tercapai pada kuartal pertama 2015 karena harga komoditas karet dan sawit belum membaik di pasaran internasional.

Kepala BTN Cabang Palembang Heveanto Bekti Rososaputro di Palembang, Selasa (28/4/2015), mengatakan bahwa pihaknya semula memproyeksikan sebanyak 4.000 unit rumah subsidi yang dibiayai pada periode Januari hingga Maret 2015. Namun, berdasarkan laporan kinerja teranyar diketahui hanya terealisasi 2.000 unit.

"Sumatera Selatan merupakan daerah yang perekonomiannya bertumpu pada sektor perkebunan, terutama karet dan sawit. Saat ini, harga di pasaran dunia masih anjlok sehingga berdampak secara langsung pada perekonomian di daerah ini," kata Heveanto.

Di tengah kondisi pelemahan ekonomi ini, menurut dia, BTN tetap optimistis mampu mencapai target karena pemerintah mengubah kebijakan seiring dengan program satu juta rumah untuk periode 2015--2019. Pada tanggal 30 April mendatang, pemerintah berencana menurunkan bunga pembiayaan perumahan dari 7,25 persen menjadi 5 persen, uang muka hanya 1 persen dari harga rumah tapak (RST) dan rumah susun.

Pemerintah juga berencana memberikan subsidi tambahan uang muka sebesar Rp4 juta bagi calon pembeli rumah subsidi, serta bunga FLPP hanya 5 persen per tahun flat selama 20 tahun.

"Kebijakan pemerintah ini akan mengairahkan kembali industri properti di Sumsel yang sempat terpuruk pada tahun lalu. Bank Tabungan Negara sendiri berani memproyeksikan pembiayaan bakal meningkat 300 persen jika kebijakan tersebut benar-benar direalisasikan," kata dia.

Sikap optimistis itu, kata dia, juga dilatari kebijakan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang akan menitipkan dana sebesar Rp20 triliun ke BTN untuk subsidi konsumen perumahan bersubsidi. Bank Tabungan Negara mendapatkan kepercayaan karena memiliki pangsa pasar hingga 90 persen untuk kredit perumahan subsidi.

"Selama ini pemerintah hanya menitipkan Rp3 triliun per tahun. Akan tetapi, dengan adanya kebijakan baru melonjak menjadi Rp20 triliun. Tentunya ini akan menambah daya tahan BTN yang selama ini menalangi hingga 30 persen untuk kredit perumahan subsidi," kata dia.

Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan meluncurkan program satu juta rumah dengan meresmikan pengerjaan "groundbreaking" di Ungaran, Semarang pada 29 April 2015.

Sebanyak 103.135 unit rumah siap dibangun di Ungaran yang merupakan bagian dari 331.693 rumah pembangunan tahap pertama. Rumah murah tersebut akan dijual dengan harga Rp115 juta hingga Rp155 juta yang disesuaikan dengan wilayah dan jenis rumah. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: