Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dolar Terus Menguat di Perdagangan Asia

Warta Ekonomi -

WE Online, Tokyo - Kurs dolar terus menguat terhadap euro di perdagangan Asia pada Senin (4/5/2015), menjelang rilis laporan pasar tenaga kerja AS yang diawasi secara ketat, kata para analis.

Euro dibeli 1,1194 dolar pada perdagangan sore di Singapura dibandingkan 1,1200 dolar di New York pada Jumat sore. Euro juga jatuh menjadi 134,40 yen dari 134,56 yen. Greenback berpindah tangan pada 120,07 yen dari 120,14 yen pada Jumat. Pasar keuangan di Jepang, Thailand dan Malaysia ditutup untuk hari libur publik.

"Pekan besar lain untuk dolar karena pasar menunggu laporan penggajian non pertanian AS pada Jumat ini," kata Phillip Futures dalam sebuah komentar pasar.

"Sebuah laporan pasar tenaga kerja yang kuat kemungkinan akan memperkuat dolar. Sebaliknya, data yang lemah cenderung mendorong dolar turun,"tambahnya.

United Overseas Bank (UOB) Singapura mengatakan, laporan pasar tenaga kerja AS bisa "mengayunkan ekspektasi pasar untuk tindakan Federal Reserve menaikkan suku bunga mendatang", mengacu pada bank sentral AS.

UOB mencatat bahwa data pekerjaan April dianggap menjadi bulan pertama penggajian non pertanian yang ternoda oleh dampak cuaca, berarti itu akan menjadi pengukur lebih realistis dari kesehatan ekonomi terbesar dunia tersebut.

Ekonomi AS tumbuh hanya 0,2 persen pada kuartal pertama, di bawah harapan pasar, mencerminkan penarikan dari musim dingin yang sangat dingin.

Menyusul pertumbuhan AS yang lambat, Federal Reserve membiarkan terbuka rentang waktu untuk kenaikan suku bunga ultra-rendah, membuat lebih jelas bank sentral akan menunggu lebih banyak tanda-tanda kemajuan ekonomi sebelum kenaikan suku bunga pertama dalam hampir sembilan tahun.

Kenaikan suku bunga biasanya akan mendukung dolar. UOB mengatakan bahwa laporan atau data penggajian non pertanian yang kuat menunjukkan sebuah tanda perbaikan dalam tingkat pengangguran AS "mungkin memicu kembali harapan bahwa Fed mungkin mulai menormalkan suku bunganya lebih awal daripada yang diperkirakan dan mengirim dolar melonjak lagi".

Dolar juga menguat terhadap mata uang Asia lainnya. Unit AS naik menjadi 1.079,60 won Korea Selatan dari 1.078,54 won pada Jumat, menjadi 30,68 dolar Taiwan dari 30,64 dolar Taiwan, menjadi 33,27 baht Thailand dari 33,03 baht dan menjadi 13.011 rupiah Indonesia dari 12.970 rupiah.

Dolar juga maju menjadi 44,63 peso Filipina dari 44,59 peso, menjadi 63,4225 Rupee India dari 63,4200 dan menjadi 1,3319 dolar Singapura dari 1,3237 dolar Singapura. Dolar Australia merosot menjadi 78,24 sen AS dari 78,90 sen AS, sedangkan yuan Tiongkok naik ke 19,3415 yen Jepang dari 19,28 yen. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: