Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bulog NTT: Stok Beras Aman sampai Lebaran

Warta Ekonomi -

WE Online, Kupang - Badan Urusan Logistik Divisi Regional Nusa Tenggara Timur di Kupang memastikan stok beras yang tersimpan di sejumlah gudang di seluruh daerah itu masih bisa memenuhi kebutuhan warga hingga Idul Fitri 1436 Hijriah.

"Kita punya stok beras masih bisa untuk penuhi kebutuhan pangan rumah tangga hingga tiga bulan ke depan. itu artinya sampai Agustus dan melampaui lebaran," kata Kepala Bidang Humas Badan Urusan Logistik Divisi Regional Nusa Tenggara Timur di Kupang Marselina Rihi di Kupang, Rabu (27/5/2015).

Dia mengatakan, stok beras yang dikuasi Bulog NTT hingga tanggal 22 Mei 2015 berjumlah 26.060 ton dan tersimpan di sejumlah gudang milik Bulog. Karena itu, dia berharap kepada masyarakat untuk tidak khawtir dengan kondisi beras.

"Stok beras sangat aman sehingga masyarakat jangan khawatri. Bahkan ketersediaannya hingga lebaran nanti," kata Marselina.

Dia mengatakan, selain stok yang ada, Bulog NTT juga melakukan pembelian beras masyarakat petani lokal untuk memperkuat stok yang ada. "Kita sudah serap beras masyarakat petani lokal sebanyak 300 ton, selain memasok dari daerah lain seperti Jawa dan Sulawesi," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kupang Mesakh Bailaen terpisah mengatakan, Pemerintah Kota Kupang menjamin ketersediaan stok sembilan bahan pokok masyarakat di pasaran tersedia, bahkan hingga memasuki bulan ramadhan pada Juni mendatang.

"Kita pastikan stok kebutuhan pokok masyarakat tersedia hingga memasuki bulan Ramdhan mendatang dan karena itu masyarakat tidak perlu khawatir," katanya.

Menurut dia, dari aspek stok, semua kebutuhan pokok masyarakat sangat terseida di pasaran. Bahkan masih dalam posisi sangat cukup sehingga harga jual masih stabil dan tidak ada kenaikan. "Kenaikan hanya terjadi pada cabe merah kecil karena ada hambatan pada pasokan dari daerah penyalur," katanya.

Terhadap beras, kata Mesakh sangat cukup dan tersedia. "Kita punya cadangan beras yang cukup dan sanggup untuk penuhi kebutuhan masyarakat hingga tiga bulan ke depan," katanya tanpa merinci jumlah stok beras yang dimiliki.

Terkait kemungkinan kenaikan harga jelang bulan suci Ramdhan nanti, Mesakh mengaku itu bisa terjadi, karena harga jual barang di pasaran, menjadi kewenangan para pelaku pasar. Pemerintah akan melakukan tindakan intervensi operasi pasar dan pasar murah, jika kenaikan harga sudah mencekik warga selaku konsumen.

"Memang harga pasar ditentukan oleh para pelaku pasar, sehingga jika kebutuhan meningkat maka harga akan tinggi, apalagi jika stok terbatas," katanya.

Pemerintah juga terus melakukan pengawasan di lapangan, agar tidak terjadi penimbunan komuditas yang berpengaruh kepada dampak kelangkaan yang akan menaikan harga barang komuditi tersebut. "Kita tidak main-main jika terbukti timbun kita beri sanksi tegas," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: