Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BTN Dapat Pinjaman Rp1,5 Triliun untuk Program Sejuta Rumah

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Bank Tabungan Negara (BTN) mendapat pinjaman senilai Rp1,5 triliun dari PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) guna mendukung program sejuta rumah.

"Pinjaman ini merupakan terbanyak dan pertama yang diberikan kepada BTN sejak program sejuta rumah diluncurkan pada tanggal 29 April 2015," kata Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial Raharjo Adisusanto di Jakarta, Rabu (27/5/2015).

Penandatanganan perjanjian kredit disaksikan Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo bertempat di kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jalan Pattimura Jakarta.

Kerja sama dengan BTN, menurut Raharjo, merupakan salah satu upaya SMF untuk mendukung penyaluran pembiayaan KPR bagi Bank BTN kepada masyarakat menengah bawah. "Kerja sama ini merupakan komitmen SMF untuk membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dalam rangka meningkatkan kapasitas pembiayaan perumahan agar terjangkau masyarakat," katanya.

Raharjo mengatakan bahwa dukungan SMF terhadap program perumahan melalui perbankan via subsidi (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan/ FLPP) telah dilaksanakan sejak 2012 melalui program refinancing. "Tercatat dana yang disalurkan sebesar Rp3 triliun dengan jumlah debitur KPR sebanyak 70.188 ," kata Raharjo.

Adapun total penyaluran pinjaman yang telah disalurkan SMF ke BTN sejak 2006 sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar Rp6,4 triliun dengan outstanding sebesar Rp4 triliun, dengan penandatanganan Rp1,5 triliun ini jumlah pinjaman menjadi Rp7,9 triliun dan posisi menjadi Rp 5,5 triliun, jelas Raharjo.

Pinjaman kepada BTN merupakan pinjaman terbesar dari keseluruhan pinjaman SMF kepada bank-bank yang dibiayai oleh SMF. Total pinjaman yang telah disalurkan SMF hingga saat ini sebesar Rp11,1 triliun dengan jumlah debitur KPR sebanyak 210.249 debitur KPR/rumah.

Direktur Utama Bank BTN Maryono menyambut positif atas prakarsa SMF untuk turut mendukung pembiayaan perumahan bagi masyarakat menengah bawah. Saat ini, "backlog" kebutuhan rumah untuk masyarakat belum menunjukkan angka penurunan. Namun, justru sebaliknya makin bertambah.

"Artinya, terjadi kesenjangan antara ketersediaan rumah dan kebutuhan rumah di pasar. Pembiayaan ini semoga dapat menjadi salah satu solusi untuk membantu memecahkan masalah program perumahan di Indonesia," kata Maryono.

Ia mengatakan bahwa program satu juta rumah itu bukanlah program Bank BTN, melainkan program pemerintah yang perlu mendapatkan perhatian dan dukungan semua pihak terkait dengan pembiayaan dan pembangunan perumahan di Indonesia. Apalagi, program ini diperuntukkan bagi rakyat.

"Kami sudah mengumpulkan pengembang se-Jabodetabek beberapa waktu lalu untuk menagih komimen mereka dalam membangun rumah terkait dengan program ini karena dananya sudah kami siapkan. Kami berharap pihak terkait dengan proyek ini dapat sejalan dalam memberikan dukungannya, termasuk apa yang sudah dilakukan SMF hari ini," kata Maryono Selain penyaluran pinjaman, SMF dan Bank BTN juga telah bekerja sama dalam program sekuritisasi KPR. Tahun ini merupakan awal diterbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP), dimana SMF bertindak sebagai penerbit.

Ia mengatakan bahwa SMF dan BTN telah berkomitmen akan menerbitkan EBA-SP hingga sebesar Rp2 triliun. Dana hasil sekuritisasi ini juga untuk mendukung pembiayaan program sejuta rumah. Sejak 2009, telah dilakukan tujuh kali transaksi sekuritisasi bersama Bank BTN dengan total aliran dana kumulatif per 31 Desember 2014 sebesar Rp5,5 triliun.

Sebagai informasi, per 31 Desember 2014, SMF membukukan pendapatan sebesar Rp657 miliar dengan laba bersih sebesar Rp173 miliar. Keduanya menunjukkan peningkatan masing-masing sebesar 26 persen dan 20 persen jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Sementara itu, SMF mencatat total piutang neto sebesar Rp6,5 triliun dan total aset sebesar Rp9,5 triliun yang masing-masing mengalami penaikan sebesar 4,4 persen dan 28 persen jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Program pembiayaan dan sekuritisasi yang dilakukan SMF bersama BTN tersebut diyakini berdampak positif bagi pengembangan industri pembiayaan perumahan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Harapan ke depan, kerja sama Bank BTN dan SMF tersebut terus ditingkatkan untuk mendukung pembiayaan perumahan masyarakat menengah bawah, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: