Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Dicari Pemimpin KPK Tuntaskan Kasus BLBI'

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mendesak kepada Panitia Seleksi (Pansel) KPK agar memperhatikan calon pemimpin yang berani menuntaskan kasus korupsi skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang hingga kini tidak terungkap sama sekali.

"Dari kasus BLBI yang awalnya Rp 650 triliun tahun 1998 dari nilai cicilan pengembalian utang dengan bunga dan obligasi rekapitulasi fix rate dan variable rate saja tahun 2015 ini telah merugi hingga Rp 2.000 triliun dan terancam hingga R. 5.000 triliun (2,8xAPBN 2015) hingga tahun 2033 dan telah diperpanjang hingga 2044. Nilai tersebut belum termasuk nilai guna dan nilai tambah dari aset yang seharusnya dikembalikan oleh obligor dari Surat Keterangan Lunas (SKL)," kata Koordinator Seknas Fitra Yenny Sutjipto dalam keterangan persnya seperti yang diterima oleh Warta Ekonomi, Rabu (3/6/2015).

Menurut Yenny, skandal BLBI adalah kejahatan ekonomi terbesar dalam sejarah pemberantasan korupsi di Indonesia. Meskipun sudah berlalu sekitar 17 tahun, tetapi penyelesaian kasus ini tidak menemui titik terang sama sekali.

"Padahal, menurut hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2000, BLBI merugikan keuangan negara Rp 138,442 triliun dari Rp 144, 536 triliun BLBI yang disalurkan atau dengan kebocoran sekitar 95,78%. Dari audit dilakukan pada Bank Indonesia dan 48 bank penerima BLBI dengan rincian: 10 bank beku operasi, lima bank take over, 18 bank beku kegiatan usaha (BBKU), dan 15 bank dalam likuidasi," pungkasnya.

"Hasil kejahatan BLBI telah beranak-pinak menjadi konglomerasi kuat di Indonesia. Hal ini dapat tercermin dari audit BPK yang merinci 11 bentuk penyimpangan senilai Rp 84,842 triliun," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: