WE Online, Semarang - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah berharap pemerintah mendorong ekspor industri kreatif di tengah menguatnya mata uang dolar Amerika Serikat.
"Khusus untuk industri kreatif ini dari dulu pemerintah harus mempunyai tujuan pasar ekspor," kata Ketua Apindo Jateng Frans Kongi di Semarang, Sabtu (29/8/2015).
Menurut dia, Jawa Tengah memiliki banyak produk kreatif dengan berbagai bentuk dan kental akan seni. Produk tersebut memiliki daya tarik di kalangan pembeli pasar asing. "Banyak produk kreatif kita yang cocok dengan selera pasar luar negeri, ini harus dimanfaatkan oleh produsen apalagi nilai ekspor pasti meningkat dibandingkan saat rupiah menguat," katanya.
Meski demikian, pemerintah harus mendukung dalam menentukan pasar mengingat kondisi ekonomi dunia juga sedang lesu. Mengenai kondisi saat ini, dia mengakui industri manufaktur di antaranya sektor tekstil, besi, dan baja sedang tertekan. Banyak negara tujuan ekspor yang mengurangi permintaan mereka akibat kondisi ekonomi yang sedang lesu.
"Oleh karena itu, harapan kami sebagai pengusaha, industri menengah dan kecil mulai banyak memproduksi industri kreatif. Dengan demikian nilai ekspor dapat ditingkatkan," katanya.
Apalagi, dari sisi bahan baku untuk industri kreatif bisa dicukupi oleh bahan lokal. Dalam hal ini, ketergantungan terhadap bahan baku impor tidak sebesar industri manufaktur. Sebagai dorongan terhadap industri kreatif agar meningkatkan produksi, diharapkan pemerintah memberikan bantuan khususnya dari sisi modal.
"Kebanyakan pelaku industri kreatif ini adalah sektor UKM sehingga seharusnya bantuan modal yang diberikan berbunga rendah," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
