Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masyarakat akan Lebih Selektif Kalau Rupiah Lemah

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Nilai tukar rupiah kembali menguat tajam terhadap dolar AS hingga sempat menyentuh level 13.890. Data Bloomberg, mencatat nilai tukar rupiah berada pada kisaran level 13.901 per dolar AS pada pukul 11.45 WIB. Rupiah dibuka menguat di level 14.180 per dolar AS dibandingkan penutupan pada Selasa 6 Oktober di level 14.241 per dolar AS.

Sedangkan, kurs tengah atau kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah menguat 317 poin menjadi 14.065 per dolar AS pada Rabu (7/10/2015) dari perdagangan kemarin yang berada di level 14.282 per dolar AS.

Kendati demikian, penguatan ini diyakini hanya siklus yang suatu saat pasti akan terjadi pelemahan. Nah, apabila Rupiah kembali melemah, Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Yasril Rasyid menilai pelemahan rupiah yang terjadi sebelumnya tentu berdampak pada kinerja asuransi umum.

"Melemahnya rupiah menyebabkan melemahnya daya beli sehingga menyebabkan konsumen melakukan seleksi dalam pembelian asuransi dan juga mempersempit lingkup jaminan," ucap Yasril kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Rabu (7/10/2015).

Menurut dia, akibat kondisi tersebut, menyebabkan pertumbuhan premi terhambat atau lebih kecil dari pertumbuhan tahun sebelumnya," jelasnya.

Namun sebaliknya, lanjut dia, bagi perusahaan asuransi yang preminya dalam USD akan menikmati laba selisih kurs walau un-realised gain. "Ya misalnya saja seperti Asuransi Tugu Pratama," tandasnya.

Berdasarkan data AAUI, industri asuransi umum pada semester I/2015 mencatatkan realisasi premi bruto Rp28,1 triliun atau tumbuh sebesar 10,2% dibanding raihan semester I/2014, yakni senilai Rp25,5 triliun.

Pada periode tersebut, lini bisnis asuransi kendaraan bermotor bersumbangsih sebesar 28,9% pada total premi bruto industri atau senilai Rp8,12 triliun dan lini asuransi harta benda dengan raihan 28,3% atau senilai Rp7,94 triliun.

Disusul dengan lini asuransi lini asuransi kecelakaan dan kesehatan dengan sumbangsih 10,8%, serta asuransi pengangkutan laut dan asuransi kredit yang masing-masing berkontribusi sebesar 5,8%. Sementara kontribusi lini bisnis asuransi lainnya berada di bawah kisaran 5%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: