Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNN Usul Buaya Kelilingi Penjara Narkoba

Warta Ekonomi -

WE Online Jakarta Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Polisi Budi Waseso mengeluarkan wacana untuk membangun kolam yang dihuni buaya di sekitar lapas narkotika, menggantikan personel penjaga lapas.

Hal itu, menurutnya, sebagai wujud realisasi program sterilisasi dan membuat efek jera bagi para pengedar dan bandar narkoba yang ditahan di balik jeruji penjara.Wacana tersebut telah dikoordinasikannya dengan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Panjaitan.

"Sekarang rencana ini sedang dievaluasi bersama Menkopolhukam agar nanti bisa berjalan," kata pria yang akrab disapa Buwas ini.

Hal ini merupakan salah satu bentuk gebrakannya sebagai Kepala BNN.
Pihaknya menargetkan Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura, sebagai lokasi dibangunnya penjara khusus. "Tim sudah melihat Kangean dan menilai di sana layak didirikan penjara khusus bandar narkoba," ujarnya.

Menurut dia, wilayah Kangean saat ini telah memiliki bangunan gedung bekas lembaga pemasyarakatan sehingga mempermudah pembangunan penjara khusus tersebut.

Selain itu, jarak Kangean yang mencapai 100 kilometer dari Kabupaten Sumenep dinilainya juga menjadi salah satu alasan dipilihnya kepulauan yang terletak di Provinsi Jawa Timur tersebut.

"Realisasi segera, tim ke sana untuk mengkaji," ujarnya.

Selain Kangean, BNN juga menyiapkan beberapa pulau terpencil lainnya di Indonesia, seperti di Sulawesi, Papua dan Maluku.

Tidak itu saja, mantan Kabareskrim Polri tersebut saat ini mencari buaya-buaya yang akan digunakan untuk mengamankan penjara khusus bandar narkoba.

"Saya sedang mencari buaya yang buas-buas, kemudian ikan piranha dan harimau. Nantinya, penjara akan dikelilingi sungai buaya di ring pertama, kemudian sungai ikan piranha dan terakhir harimau," katanya.

Jenderal bintang tiga itu menjelaskan bahwa harus ada upaya pencegahan agar para pelaku narkoba kelas kakap menjadi jera dan tidak mengulangi perbuatannya lagi.

"Kalau yang menjaga buaya, mana mungkin mau disuap? Ini semata-mata demi menyelamatkan generasi muda dan bangsa tidak hancur karena perilaku-perilaku bandar narkoba itu," katanya.

Pasar Narkoba Terbesar Buwas menjelaskan bahwa Indonesia adalah pangsa pasar narkoba terbesar di Asia, bahkan kini termasuk salah satu negara produsen.

"Sampai dengan Juni 2015 pengguna narkoba mencapai 4,2 juta orang. Sedangkan sampai dengan November 2015 pengguna narkoba sudah mencapai 5,9 juta orang," katanya.

Selain itu diketahui bahwa dari seluruh Lapas yang ada di Indonesia, sekitar 60 persen dihuni narapidana (napi) narkoba. (ANT)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Febri Kurnia

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: