Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perekonomian Sumut Alami Perlambatan

Warta Ekonomi -

WE Online, Medan - Perekonomian Sumatera Utara (Sumut) pada tahun 2015 tumbuh sebesar 5,10%, meski demikian angka ini terus melambat apabila dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 5,23%.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, struktur perekonomian daerah ini didominasi tiga lapangan usaha, yaitu pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 22,01%; industri pengolahan 20,21%; serta perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor 17,43%.

Kepala BPS Sumut Wien Kusdiatmono mengatakan jika dibandingkan dengan tahun 2014 perekonomian Sumut melambat. Bahkan, tidak hanya dari tahun lalu, perlambatan sudah terjadi dari tahun 2012.

"Perekonomian tetap bertumbuh, namun melambat dengan sektor-sektor yang mendominasi pertumbuhan tetap," katanya di Medan, Jumat (6/2/2016).

Adapun, penyebab perlambatan pertumbuhan ekonomi di antaranya adalah inflasi Sumut yang tercatat sebesar 1,71% atau lebih tinggi dari angka inflasi nasional sebesar 1,09%. Kemudian BI rate yang tetap 7,50, meskipun ada penurunan 25 basis poin dari 2014, namun angka itu dinilai tinggi ditengah perekonomian yang sedang lesu.

"Ditambah lagi kondisi IHSG yang pada akhir tahun lalu melemah hingga minus 12,14%. Kemudian laju kredit juga melambat, cadangan devisa menipis, dan lain sebagainya membuat pertumbuhan ekonomi berjalan lambat," ujarnya.

Pada 2015 bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi, Sumut ditopang oleh tiga sektor, yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 1,39% diikuti perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor 0,77% dan industri pengolahan 0,70%.

"Struktur perekonomian kita masih ditopang tiga sektor itu yang didominasi pertanian, kehutanan, dan perikanan 22,01%; industri pengolahan 20,21%; serta perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor 17,43%," jelasnya.

Sementara dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan sebesar 4,70% diikuti pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 3,96% dan pengeluaran konsumsi pemerintah 2,45%.

"Dari sisi pengeluaran, struktur perekonomian Sumut didominasi komponen pengeluaran rumah tangga 53,54% diikuti PMTB 31,90% dan pengeluaran konsumsi pemerintah 7,65%," ujarnya.

Meskipun melambat, tetapi pertumbuhan ekonomi Sumut pada tahun lalu menempati posisi lima tertinggi di Sumatera dengan kontribusi 22,09%. Posisi pertama ditempati Provinsi Riau sebesar 6,02% dengan kontribusi 25,21%.

"Provinsi terendah pertumbuhan ekonominya di Sumatera adalah Aceh, yaitu -0,72%," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: