Dalam rangka pembahasan publikasi Provinsi Sumatera Utara Dalam Angka 2024 dan demi terwujudnya data yang berkualitas, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara menggelar Focus Group Discussion (FGD) Sumatera Utara Dalam Angka (SUDA) 2024 dan Standar Pelayanan Statistik Terpadu.
FGD yang diikuti 71 peserta dari berbagai instansi dan lembaga di Sumatera Utara ini, dibuka Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin, di ruang Lt.5 Gedung BPS Sumut, Jl. Asrama Medan, Rabu (21/2/2024).
Baca Juga: BPS Sebut Inflasi Januari 2024 Tetap Terjaga Rendah, Ini Penyumbangnya!
Dalam FGD tersebut menghadirkan tiga narasumber yang memaparkan tentang Sumatera Utara Dalam Angka 2024 yaitu, Paparan Data SUDA 2024 oleh Dwi Aryani, Paparan Standar Pelayanan oleh Prio Arif Budiman, dan Paparan Pembinaan Statistik Sektoral oleh M Dani Iskandar dengan moderator Francisca Wenny.
Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin menyebutkan, Sumatera Utara Dalam Angka (SUDA) ini merupakan produk yang strategis di dalam menghimpun berbagai data dan informasi dari kementerian dan lembaga termasuk dinas OPD yang dirilis setiap tanggal 28 Februari setiap tahunnya.
"Kegiatan FGD ini sesungguhnya suatu tahapan untuk memvalidasi data-data yang masuk dengan kualitas yang baik maupun data-data belum atau masih perlu ditingkatkan. Ini masih validasi. Sedang mengumpulkan semuanya untuk memastikan kelengkapan dari setiap tabel dari masing-masing dinas," ujar Nurul Hasanudin.
Nurul Hasanudin menyebutkan, dalam FGD ini ada beberapa kegiatan, seperti memvalidasi data SUDA, kemudian mengenai standar pelayanan yang menjadi reformasi birokrasi BPS agar data pelayanan yang dihasilkan mempunyai standarisasi yang diketahui semua stakeholder. Kemudian juga ada pembinaan statistik sektoral.
Baca Juga: Resmi Dilantik Jokowi, AHY: Saya Akan Jalankan Sekuat Tenaga Walau Masanya Tak Panjang
"Dengan pembinaan statistik sektoral ini, kita ingin data-data yang mereka kumpulkan itu berkualitas dan metodenya sudah baik. Karena ini akan menjadi series data, dimana data-data tahun sebelumnya dengan sekarang akan dibandingkan wajar atau tidak, adakah suatu yang ekstrem maupun aneh dan sebagainya, kemudian kita perbaiki dan evaluasi," sebut Hasanudin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement