Rupiah Selasa Sore Menguat Menjadi Rp13.629

WE Online, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore bergerak menguat sebesar 11 poin menjadi Rp13.629 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.640 per dolar AS.

"Kurs rupiah terhadap dolar AS menguat tipis, menunjukkan aksi ambil untung oleh sebagian pelaku pasar uang dengan melepas aset berdenominasi dolar AS setelah mengalami kenaikan pada awal pekan kemarin (Senin, 30/5)," kata analis Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Selasa (31/5/2016).

Menurut dia, penguatan tipis mata uang domestik itu juga dikarenakan pelaku pasar masih dibayangi rencana kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (Fed fund rate) pada Juni mendatang sehingga menahan transaksi beli terhadap kurs rupiah.

Ia mengharapkan bahwa data inflasi Mei 2016 yang sedianya akan dirilis Badan pusat Statistik (BPS) pada Rabu (1/6) besok, mencatatkan penurunan sehingga mendukung pemerintah untuk melanjutkan pelonggaran kebijakan moneternya dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Jika inflasi Mei sesuai harapan maka ruang penguatan rupiah kembali terbuka kedepannya," katanya.

Ia menambahkan bahwa upaya pemerintah untuk menahan laju kenaikan harga barang pokok menjelang puasa dan Hari Raya Lebaran tahun ini agar tidak terjadi inflasi tinggi juga diharapkan sesuai target.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa pasar uang di kawasan Asia bergerak bervariasi karena pelaku pasar masih mempertimbangkan data ekonomi dan prospek kenaikan suku bunga AS pada Juni nanti.

"Investor saat ini masih mempertimbangkan outlook kenaikan suku bunga AS untuk melihat ke arah mana pergerakan ekonomi lebih lanjut, kondisi itu yang menahan penguatan mata uang di negara berkembang, termasuk Indonesia lebih tinggi," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa (31/5) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.615 dibandingkan hari sebelumnya (30/5) Rp13.641. (Ant)