Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bidik Repatriasi, BUMN Terbitkan Obligasi Rp60 Triliun

Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri BUMN Rini Soemarno memperkirakan sejumlah perusahaan milik negara siap menerbitkan obligasi sekitar Rp60 triliun untuk menyerap dana repatriasi hasil Program Tax Amnesty (pengampunan pajak).

"Obligasi BUMN disiapkan dalam denominasi rupiah hingga Rp6 triliun. Selain itu juga obligasi global sebesar Rp1,5 miliar dolar AS," kata Rini, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/7/2016).

Menurut Rini, penerbitan obligasi sejumlah BUMN tersebut bagian dari opsi instrumen yang digunakan untuk dapat menyerap dana repatriasi.

Obligasi salah satu instrumen lainnya seperti penawaran saham kepada publik (IPO), sekuritisasi aset, "brown field" (pembiayaan proyek-proyek yang sedang dibangun dan penempatan dana di bank BUMN), right issue, investasi langsung maupun investasi pengembangan hortikultura, ujarnya pula.

Rini menyatakan, PT Pertamina akan menerbitkan global bond sebesar 1,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp19,8 triliun.

Sedangkan BUMN yang akan menerbitkan obligasi rupiah, antara lain PT Bank Tabungan Negara yang akan direalisasikan pada akhir Juli 2016.

Sedangkan empat BUMN yang akan menerbitkan saham baru (right issue) meliputi PT Jasa Marga (Persero), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, dan PT Waskita Karya (Persero).

"Right issue 4 BUMN ini sedang proses mendapat persetujuan dari DPR," ujarnya.

Adapun yang diproyeksikan "go public" yaitu PT Tugu Pratama anak usaha Pertamina, dan Waskita Beton anak usaha Wakita Karya.

Selain itu, ujar Rini, dana repatriasi juga bisa diserap oleh Holding Company PT Perkebunan Nusantara III yang bekerja sama dengan UKM untuk pengembangan sektor hortikultura.

"PTPN III bisa menyediakan paket-paket investasi pada lahan seluas 100 hektare, 500 hektare, 1.000 hektare untuk dimanfaatkan mengembangkan tanaman hortikultura berupa sayuran, buah-buahan dengan UMKM," ujarnya lagi.

Khusus investasi langsung ditawarkan ekspansi refinary di Balikpapan dengan imbal hasil 15 persen, serta proyek jalan tol Bali (brown field).

Pada sektor perbankan, ia membenarkan, empat bank BUMN telah mempersiapkan berbagai instrumen untuk menyerap dana repatriasi tersebut.

"Prinsipnya, investasi itu bersifat jangka panjang, karena itu ditawarkan investasi di berbagai proyek-proyek BUMN," ujar Rini lagi. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: