Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bekraf Gelar 'Developer Day' di Medan

Bekraf Gelar 'Developer Day' di Medan Kredit Foto: Bekraf.go.id
Warta Ekonomi, Medan -

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar program "Developer Day" guna mewujudkan pemerataan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di bidang industri digital di Medan, Sumatera Utara, Sabtu. Acara serupa sebelumnya telah digelar di Bandung (28/5), Yogyakarta (30/7) dan Surabaya (4/9) dan dihadiri ribuan peserta.

Wakil Kepala Bekraf Ricky Pesik dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu, mengatakan saat ini Indonesia membutuhkan para pengembang industri digital (developer) lokal yang berkualitas tinggi. Pasalnya, selama ini sejumlah perusahaan besar di bidang teknologi di Tanah Air harus memakai jasa alih daya dari luar negeri.

"Karena itu kami memiliki sebuah program yang disebut Bekraf Developer Day untuk meningkatkan kompetensi dan memperbanyak 'developer' di Indonesia ini," katanya.

Khusus di Medan, Bekraf Developer Day menghadirkan sejumlah pakar dan pelaku industri untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi peserta serta membangun ekosistem yang berkualitas bagi para startup digital. Kepada 535 peserta yang hadir, para pemateri memberikan dukungan, pengalaman, tips dan inspirasi dalam pengembangan industri digital, khususnya seputar "internet of things" (IoT) dan aplikasi Android.

Sejumlah hal yang dipelajari diantaranya tentang menentukan arah dan jenis aplikasi yang ingin dibuat serta memilih jenis platform yang sesuai untuk awal pengembangan aplikasi. Kegiatan tersebut diharapkan dapat memperbanyak developer lokal yang bisa bersaing secara global. Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Sungkari menyebutkan developer game lokal hanya memiliki andil sebesar 1,2 persen dari pangsa pasar Indonesia yang mencapai Rp4,1 triliun pada 2015.

Oleh karena itu, menurut dia, diperlukan strategi yang tepat agar bisa bersaing dengan aplikasi asing.

"Jadi memang kita harus cari game-game yang disukai oleh orang Indonesia. Yang sangat 'localize'. Jadi jangan coba bertarung untuk membuat Counter Strike (game tembak menembak) yang baru," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: