Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Jamin Masyarakat Pegunungan Arfak Nikmati BBM Murah

Pertamina Jamin Masyarakat Pegunungan Arfak Nikmati BBM Murah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Denpasar -

PT Pertamina (Persero) memastikan seluruh masyarakat di distrik atau kecamatan di Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, segera menikmati bahan bakar minyak dengan harga murah.

Manager Komunikasi dan Relasi PT Pertamina Wilayah VIII Maluku-Papua Taufikurahman saat pertemuan dengan media di Denpasar, Bali, Jumat (21/10), mengatakan Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan kebijakan "BBM satu harga" di Papua dan Papua Barat.

Untuk mewujudkan instruksi Presiden tersebut, Pertamina bersama pihak swasta telah membuka Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di delapan daerah di Provinsi Papua dan Papua Barat, satu di antaranya Pegunungan Arfak, Papua Barat.

"Hari Selasa lalu, Presiden di Yahukimo, Papua, sudah meresmikan kebijaakan BBM satu harga di kabupaten pedalaman dan pegunungan tersebut. Harga BBM di kabupaten-kabupaten tersebut sama dengan daerah lain, baik untuk premium maupun solar," ujarnya.

Dia mengutarakan, APMS Pegunungan Arfak dibentuk di Distrik Anggi sebagai ibu kota kabupaten setempat. APMS tersebut merupakan satu-satunya di daerah otonomi baru itu.

Pertamina akan membuka subrayon APMS di 10 distrik di Pegunungan Arfak secara bertahap. Pihaknya ingin seluruh masyarakat di daerah itu bisa menikmati BBM bersubsidi.

"Kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk menetapkan harga, termasuk keuntungan bagi setiap subrayon sehingga seluruh distrik menerapkan harga yang sama," katanya.

Pegunungan Arfak adalah kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten Manokwari pada 2013. Di daerah itu, infrastruktur jalan dan jembatan masih memprihatinkan.

"Jalan penghubung antardistrik masih cukup sulit dan distribusi BBM ke distrik-distrik lain tentu menimbulkan biaya. Untuk itu harga perlu diatur agar tidak ada permainan harga yang merugikan masyarakat," katanya.(Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: